sinyal.co.id
Beberapa waktu lalu, sebuah broadcast message dikirim melalui pesan BBM oleh seorang rekanan Kami di ITC Roxy Mas. Intinya, pesan tersebut berisi keluhan dari para pedagang di Roxy. Menyoal isu razia produk non-SNI yang sedang digelar oleh pemerintah.
Sebelumnya, Kami sempat melihat status BBM dari orang yang sama, yang kira-kira berbunyi, “Roxy gelap, toko acc (aksesori) pada tutup semua”. Usut punya usut, rupanya Roxy sudah disambangi oleh para petugas yang hendak merazia berbagai produk yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Memang, beberapa waktu belakangan ini, banyak toko di berbagai pusat perbelanjaan di Jakarta dikabarkan tutup karena adanya razia yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Razia ini dilakukan dalam rangka menertibkan barang-barang yang tidak ber-Standar Nasional Indonesia. Bukan hanya di Roxy saja, pusat-pusat perbelanjaan besar lainnya pun tak luput dari incaran petugas. Mulai dari pakaian, onderdil kendaraan bermotor, hingga ke aksesori ponsel yang tidak berlabel SNI jadi target dalam razia kali ini.
Seorang pemilik toko di lantai 3 menjelaskan bahwa kira-kira minggu lalu, lantai dasar Roxy sudah dirazia oleh petugas. Namun, sebelum razia dilakukan, sudah banyak toko yang tutup. Kami pun tidak mendapat kejelasan apakah ada yang terjaring dalam razia tersebut atau tidak. Pemilik toko tersebut mengaku tidak mengetahui soal itu. Menurutnya, barang-barang yang di razia di Roxy antara lain, berbagai aksesoris ponsel, ponsel tidak bergaransi resmi alias garansi distributor dan ponsel-ponsel hasil rekondisi, atau pun barang-barang Black Market yang beredar di pasar.
Broadcast yang disebarkan lewat BBM tersebut merupakan dampak dari keresahan pedagang-pedagang di Roxy karena adanya isu razia ini. Masih menurut orang yang sama, seorang pemilik toko ponsel di lantai tiga ITC Roxy, pemerintah mestinya mampu membendung peredaran barang-barang tidak resmi ketika baru memasuki Indonesia daripada ‘meneror’ pedagang-pedagang kecil. “Usaha kita kan menjalankan roda perekonomian juga. Kasihan pedagang kecil kalau seperti ini,” ujarnya.
Nah, terlepas dari persoalan baik atau tidaknya razia yang dilakukan ini, sebagai konsumen yang baik, Kita harus berhati-hati memilih barang yang akan dibeli. Bukan tanpa alasan, aksesoris menjadi incaran utama dalam razia yang dilakukan di ITC Roxy. Pasalnya, bentuk barangnya yang kecil dan tidak memiliki nomor imei seperti layaknya ponsel menjadikan berbagai produk aksesoris ponsel agak lebih sulit dilacak status resminya. Walhasil, banyak aksesoris ilegal yang beredar di Roxy.
Produk ilegal biasanya harganya memang lebih murah dibandingkan dengan produk yang beredar secara resmi. Pasalnya, produk-produk semacam ini tidak dikenai biaya pajak ketika memasuki kawasan Indonesia. Tetapi, kualitas yang ditawarkan belum teruji dengan baik. Anda tentu tidak akan mau aksesoris ponsel yang baru saja anda beli hanya bertahan sebentar saja.
Selain itu, banyak juga ponsel ilegal yang beredar. Keasliannya belum terjamin dengan baik. Misalnya saja ponsel yang bergaransi distributor. Harganya memang lebih murah, namun pelayanan garansi yang Anda terima tentu tidak akan sama dengan ponsel yang bergaransi resmi. Nah, kalau mau nyaman dan aman, sebaiknya lebih cermat lagi dalam memilih barang yang akan dibeli. Untuk ponsel, pastikan status garansi, apakah resmi atau tidak, cermati pula apakah ponsel tersebut hasil rekondisi atau tidak. Untuk aksesoris, perhatikan apakah ada logo SNI yang tertera pada label penjualannya. Lebih baik mencegah daripada mengobati!
Patardo