SINYALMAGZ.com – Sebuah postingan singkat di Facebook berhasil menyelamatkan nyawa dua orang turis asal Amerika di Bali. Postingan singkat tersebut bertuliskan, “Help. In Danger. Call police“. Postingan tersebut ditulis oleh Michael Lythcott.
Dilansir dari laman TribunJatim.com, Kamis (6/9/2018), Michael Lythcott mengunggah postingan tersebut setelah mengalami kecelakaan di Ubud, Bali. Ia mengalami kecelakaan saat mengendarai motor. Tak sendiri, ia kecelakaan bersama seorang temannya.
Setelah jatuh ke selokan di daerah Ubud, Bali, pria asal Atlanta tersebut mengirim pesan SOS melalui Facebook-nya. Lythcott mengaktifkan ponselnya ke mode roaming, agar bisa online.
Postingan singkat Lythcott di Facebook itu pun dalam sekejap langsung menjadi viral.
Tak lupa, Lythcott turut membagikan lokasinya terjatuh lewat GPS. Teman-teman Lythcott di Facebook akhirnya mengontak Kedutaan Amerika. Hingga akhirnya Lythcott dan temannya bisa diselamatkan.
Dalam video berdurasi dua menit, yang diunggah Lythcott di Facebook, Minggu (2/9/2018), ia menjelaskan semuanya, bagaimana kronologi kecelakaan yang membuat dirinya menderita patah tulang belakang, tulang rusuk, dan kepala.
“Kami mengendarai skuter kami kembali ke hotel kami. Ini adalah malam pertama kami di Bali.”, kata Lythcott, mengutip dari wsbtv.com.
Lythcott mengatakan, dirinya saat itu berusaha menghindari truk yang sedang melaju. Membelok, ia tidak tahu kalau ada tikungan di depannya. Ia lalu berusaha menginjak rem. Namun sayang, remnya blong dan skuternya pun meluncur ke jurang.
“Ingatan berikutnya, saya baru sadar beberapa saat setelah itu.”, katanya.
“Kacamata saya sudah terbang entah kemana. Tangan kiriku di pergelangan tangan patah. Saya tidak bisa bergerak.”
“Entah bagaimana saya merogoh saku saya, dan menyadari iPhone saya masih ada di sana.”
Dia pun menghidupkan iPhone-nya, dan mendapatkan sinyal.
“Saya menyalakan data roaming Amerika, mendapat sinyal, dan memposting di Facebook yang pada dasarnya berkata, ‘Butuh bantuan, hubungi polisi’.”, katanya.
Dalam beberapa menit, belasan orang mengontaknya dan beberapa memanggilnya melalui WhatsApp.
“Saya mengirim lokasi saya ke orang-orang yang menelepon saya. Pada titik ini saya sadar bahwa baterai saya drop.”
Seorang teman dapat menghubungi seseorang di Kedutaan Besar AS dan menghubungkan dengan Lythcott. Namun di tengah percakapan, iPhone-nya mati.
“Ketika saya di telepon dengan pria dari Departemen Luar Negeri, baterainya menjadi nol persen, dan mati.”, tuturnya.
Meski begitu, berkat lokasi GPS dari Facebook dan WhatsApp, akhirnya regu penyelamat bisa menemukan lokasi Lythcott.
“Kami mulai mendengar suara-suara, orang-orang datang. Kami berteriak, ‘Tolong!’. Kedua paru-paruku hancur. Aku berusaha berteriak sekeras yang aku bisa.”
“Aku tidak tahu jika kecelakaan terjadi saat gempa mengguncang Bali atau tidak. Sejujurnya, aku tidak ingat apapun. Namun, kecelakaan ini bertepatan waktu terjadinya gempa bumi.”