sinyal.co.id – Sebuah riset yang dilakukan oleh perusahaan penerbit konten digital untuk kalangan millennial, Brilio.net bersama dengan JakPat Mobile Survey, mendapatkan fakta bahwa mayoritas millennial Indonesia (59{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}) khususnya kelas menengah ke atas kini lebih menyukai transaksi secara nontunai.
Kartu debit menjadi alat pembayaran nontunai yang paling disukai millennial (50{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}), diikuti uang elektronik (33{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}), dan kartu kredit (17{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}).
Fakta lain yang juga menarik dari riset yang dilakukan terhadap 1021 millennial berusia 21-37 tahun di 34 kota besar Indonesia tersebut adalah, meskipun kartu kredit berada di urutan terbawah alat pembayaran nontunai yang paling disukai, 63{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} millennial mengakui kebutuhan mereka akan kartu kredit.
“Millennial kini sudah menyukai transaksi nontunai, harapannya infrastruktur pembayaran dan sumber daya manusia yang ada dapat mendukung mereka untuk lebih sering melakukan transaksi nontunai,” Joe Wadakethalakal, CEO & Co-Founder Brilio.net.
Joe menambahkan hal ini juga akan mendukung target pemerintah untuk membentuk masyarakat yang lebih aktif menggunakan transaksi nontunai (less-cash society).
Populasi generasi millennial di Indonesia sendiri menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang ada pada laporan Alvara Research Center diperkirakan akan berjumlah 83 juta jiwa di tahun 2020 atau 34{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} dari jumlah penduduk Indonesia.
AGUNG