sinyal.co.id – Mengelola industri telekomunikasi selalu kejar-kejaran dengan pertumbuhan teknologi yang sangat pesat, bahkan selalu meninggalkan payung aturan perundangan.
Operator dituntut sangat cepat mengadopsi teknologi baru, walau pengalaman selama ini terengah-engah dalam upaya mencapai titik impas.
Ketika operator telko tahun 2015 mengimplementasikan teknologi generasi keempat (4G LTE – Long Term Evolution), investasi mereka untuk mengembangkan layanan generasi ketiga (3G) belum impas malah cenderung merugi.
Padahal 3G sudah mulai “membosankan” karena generasi 4,5 (4.5G) di ambang pintu. Bahkan 5G, generasi seluler yang benar-benar baru mendesak untuk diterapkan operator pada 2020, tiga tahun lagi.
Masalah klasik, tidak mudah menggiring pelanggan dari 2G yang hanya perlu layanan suara dan pesan singkat (SMS) migrasi ke 3G yang lebih fokus ke layanan data.
