Etobee Mengkombinasikan E-commerce dengan Logistik

sinyal.co.id

Iman Kusnadi selaku CEO

Iman Kusnadi selaku Co-Founder Etobee sekaligus Dewan Eksekutif  Asosiasi Logistik Indonesia.

Ada yang sudah mengenal Iman Kusnadi? Pasti banyak yang belum mengetahui nama tersebut bukan? Iman Kusnadi merupakan Co-Founder Etobee. Ia baru menjabat sebagai Co-Founder di Etobee kurang lebih enam bulan.

Etobee merupakan sebuah aplikasi yang menghubungkan antara perusahaan logistik dengan pengguna. Kepanjangan dari Etobee adalah e-commerce to bussines. Aplikasi ini telah meluncur sejak bulan September 2015 untuk dua platform (iOS dan Android). Prinsip Etobee ialah memberikan jasa pelayanan delivery terbaik di Indonesia.

Sebenarnya nama awal aplikasi ini bukan Etobee, namun Trunkey. Karena Trunkey dikonotasikan sebagai sesuatu yang tidak baik dan tidak dapat fit dengan market Indonesia dan Southeast Asia, akhirnya berubahlah menjadi Etobee. Selain nama, proses bisnis dalam Etobee juga berubah. Karena bisnis startup, tidak dapat terpatri dengan satu hal. Segala sesuatu dapat berubah, bahkan dalam hitungan menit.

Beliau memiliki pengalaman kerja kurang lebih 15 tahun dalam bidang logistic dan transportasi di Indonesia maupun di South Asia. Selain menjabat sebagai Co-Founder Etobee, Iman Kusnadi juga merupakan dewan eksekutif dari Asosiasi Logistik Indonesia.

Iman Kusnadi yang sering disapa Pak Iman merupakan lulusan dari Universitas Katolik Parahyangan. Ia memiliki segudang pengalaman di banyak perusahaan MNC 3PL, seperti Exel, DHL, Supply Chain, APL Logistics, Jacobson Global Logistics, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Passion beliau yang membuat Etobee ini berdiri. Semua hal dimulai dari passion. Dari kuliah Iman Kusnadi mencoba melihat apa itu Logistic Transportation. Karena dirinya sudah bergerak di bidang logistik kurang lebih 15 tahun, akhirnya terbentuklah Etobee. Dengan hadirnya Etobee, membuat sesuatu perubahan di bidang logistik dan transportasi.

Berbicara mengenai visi dan misi, visi dan misi dari Etobee ialah menurunkan biaya logistik di Indonesia dan menjadi nomor satu jasa platform untuk transportation dan logistik di Indonesia, bahkan di dunia.

Hal lain yang membuat Iman Kusnadi mendirikan Etobee ialah sebelumnya ia sempat menggeluti bagian pergudangan. Karena logistik tidak akan lari dari pergudangan, beliau pun menggeluti bagian pergudangan.

Iman Kusnadi tertarik dalam jasa layanan logistik karena dari awal beliau bekerja di bidang transportasi dan logistik. Mau tidak mau ia tidak mungkin lari dari apa yang sudah dikerjakan selama kurang lebih 15 tahun kemarin. Karena network, teman, dan skill yang sudah didapat, mau tidak mau ia lanjutkan apa yang telah dikerjakan selama ini.

Lahirnya Etoobe ternyata bukan sepenuhnya dari diri Iman Kusnadi. Terlahirnya Etobee itu bersama-sama dengan Sven Milders. Sven memberikan satu wawasan yang cukup baik, yaitu membuat revolusi di bidang logistik dan transportasi. Karena Sven memberikan wawasan, ia pun memberanikan diri untuk berperan sebagai eksekusi dan bussines practice.

Hal yang membedakan Etobee dengan layanan logitik lain ialah marketplace. Etobee merupakan marketplace. Di mana marketplace membuka kepada semua perusahaan logistik daerah kecil untuk dapat bergabung untuk membangun suatu ekosistem logistik terbesar di Indonesia. Dengan teknologi yang dimiliki, biaya logistik pun bisa diturunkan. Selain itu perbedaan Etobee dengan platform lainnya yaitu kita menyediakan full features, baik untuk users, baik untuk perusahaan logistik, dan baik untuk pemilik toko (offline dan online). Dengan teknologi yang ada pada Etobee, Kami dapat menghubungkan antara pembeli dengan penjual dan antara perusahaan logistik dengan pembeli.

Kelebihan yang dimiliki oleh Etobee ialah miliki teknologi yang sangat komprehensif. Selain komprehensif, Etobee juga memberikan tools kepada pengguna, baik perusahaan logistik, users, dan juga toko-toko.

Terdapat beberapa layanan atau jenis pengiriman yang disediakan oleh Etobee. Pertama memberikan layanan delivery service baik menggunakan motor, mini van, bahkan truk sekalipun. Selain itu kedepannya Etobee juga akan bermain dalam ranah car rental dan shipping (kontainer) dengan menggunakan teknologi. Belum lagi Etobee sudah bekerjasama dengan 15-20 e-commerce. Diantaranya Blibli, Berrybenka, dan berbagai toko offline.

Jumlah karyawan yang dimiliki oleh Etobee kurang lebih ada 30 karyawan dengan jumlah armada sekitar 1000. Area yang telah di-cover meliputi JABODETABEK. Etobee pun juga sudah beroperasi di Manila. Rata-rata Etobee mendapatkan transaksi 3000-4000 per harinya.

Harapan kedepannya bagi Etobee adalah disukai oleh seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh masyarakat di dunia.

Agung

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled