sinyal.co.id
Dalam kacamata bisnis, fitur video singkat ini menarik. Bagi sebuah brand produk, Snapchat cukup menarik karena iklan mereka bisa disaksikan secara penuh di atas layar smartphone. Kemudian durasi yang jauh lebih pendek, mampu langsung mengenai sasaran ketimbang iklan di TV.
Bicara soal bisnis, peluang Instagram sebenarnya lebih besar. Pengalaman menggunakan fitur yang sama dihadirkan secara lebih luas. Kekuatan Instagram untuk menyebarluaskan video singkat selama 24 jam, dua kali lebih kuat dari Snapchat.
Nike telah membuktikannya secara langsung. Pada fitur Stories di Instagram, mereka mendapatkan 800.000 penonton. Sedangkan dengan iklan yang sama, di Snapchat mereka hanya meraih 66.000 penonton.
Produsen juga lebih familiar dengan bisnis model Instagram. Di lain sisi Snapchat masih sangat hijau dalam mengembangkan bisnis model mereka. Walau begitu dalam hal mengambil keuntungan lewat fitur Stories, Instagram masih perlu mencari cara paling efektif. Pasalnya ini adalah mainan yang baru di ranah sosial media.
Ini artinya Snapchat masih punya peluang, sama besarnya seperti Instagram. Sebagai platform sosial media, Instagram paham bila fitur Stories ini adalah investasi masa depan. Instagram paham bila model bisnis mereka saat ini belum tentu relevan dua tiga tahun yang akan datang.
Untuk saat ini, pengiklan memang belum banyak menyiapkan konten di fitur Stories. Namun perlahan-lahan mereka ikut dalam arus ini secara alami. Para pebisnis memang masih melihat peluang mereka.
Lalu