Deva Rachman, Ingin Lahirkan Developer Kelas Dunia

sinyal.co.id

Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.

Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.

Corporate Social Responsibility (CSR) cukup populer di Indonesia. Perusahaan besar umumnya punya divisi sendiri yang mengelola segala aktifitas terkait CSR ini. Sebuah aktifitas yang kompleks, karena harus memberi dampak positif kepada banyak pihak sekaligus. Indosat Ooredoo sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia, tampak serius meramu program CSR ini. Salah satu unggulannya adalah Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC), yang tahun ini memasuki tahun ke 10.

Bicara IWIC sebagai kegiatan CSR Indosat Ooredoo, tak bakal lepas dari ‘koki’ yang membuat resep dan memasaknya, agar menjadi ‘hidangan lezat’, menjadi aktifitas yang berdampak luas dan memberi pengaruh positif. Di Indosat Ooredoo, ‘koki’ tersebut adalah Deva Rachman, yang bertanggung jawab sebagai Group Head Corporate Communications.

Dunia CSR tak asing bagi Deva Rachman. Selepas lulus dari Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia, Deva menapaki karirnya di sebuah perusahaan minyak hingga posisi Development Public and Government Affairs Manager. Tantangan berikutnya dijalaninya sebagai National Corporate Affairs Manager di sebuah perusahaan consumer goods. Salah satu tugas di semua posisinya tersebut adalah mengelola aktifitas CSR perusahaan.

Tak heran ketika didapuk sebagai Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Deva Rachman bisa mengembangkan program IWIC menjadi lebih besar jangkauannya, serta lebih berdampak ke masyarakat yang lebih luas.

Jika sebelumnya IWIC hanya diadakan untuk masyarakat Indonesia, tahun ini IWIC dibuka untuk peserta global. Ide dan inovasi yang dihasilkan oleh generasi muda Indonesia dinilai dapat bersaing di tingkat dunia. Selama 10 tahun, lebih dari 7.111 karya digital dari anak-anak Indonesia berhasil dikumpulkan. Ini menjadikan IWIC sebagai salah satu kompetisi aplikasi paling terkemuka di Indonesia. Karya-karya tersebut dianggap memiliki kualitas yang tidak kalah dengan karya asing.

Deva Rachman mengemukakan alasan mengapa IWIC 10 dibuka secara global. “Kami ingin bisa memberikan pengalaman bersaing dengan orang luar, dan berkesempatan menjalin network baru. Pemenang tidak sekadar menang dan dapat hadiah. Kami mau, mereka dapat banyak manfaat dari IWIC,” ujar Deva Rachman.

Menurut Deva Rachman, lewat IWIC 10 ini, mereka ingin membangun Indonesia Digital Nation dengan mengajak semua pihak agar memanfaatkan teknologi, untuk menciptakan ide dan aplikasi mobile yang keren, berkualitas world-class, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dalam IWIC 10 ini, Indosat Ooredoo aktif menjaring bakat-bakat terpendam dengan menggelar banyak program. Roadshow seminar dan Focus Group Discussion (FGD) untuk membuat proposal ide dan aplikasi, digelar di banyak kampus di Indonesia.

Developer difabel pun tak mau kalah saing.

Developer difabel pun tak mau kalah saing.

IWIC 10 merangkul sebanyak mungkin pihak untuk berpartisipasi. Tahun ini, IWIC 10 punya kategori penting yaitu kategori Disabilitas, serta kategori Women & Girls. Saat menggelar Gathering bagi penyandang disabilitas secara khusus, Deva Rachman percaya bahwa teknologi dan dunia digital harus accessible, affordable, dan simple untuk semua, termasuk bagi mereka yang berkebutuhan khusus.

Sementara kategori Women & Girls, menurut Deva Rachman karena jumlah perempuan yang terlibat masih sedikit. “Kami ingin memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkembang di bidang teknologi. Sangat spesifik karena perempuan tahu apa yang mereka butuhkan”, ujar Deva Rachman.

Peserta IWIC di Tech In Asia Conference, Tokyo.

Peserta IWIC di Tech In Asia Conference, Tokyo.

Di Jakarta, para developer IWIC 10 dipertemukan dengan sejumlah pembicara berkualitas dari KMK Online, Go-Jek, Consumer Core and Security, GoBox & GoKilat, juga serta GoFood & GoResto. Agar mendapat wawasan global, para pemenang IWIC 10 diajak mengikuti Tech In Asia Conference di Tokyo, Jepang. Mereka bisa bertemu dan berbaur dengan sekitar 2.000 startups, investor, dan korporasi dari seluruh penjuru dunia.

Usaha menggandeng banyak pihak tersebut terlihat menggembirakan. Makin banyak kategori, makin beragam dan berkualitas aplikasi yang masuk. Visi besar memang harus diwujudkan dengan langkah besar, seperti yang diperjuangkan oleh Deva Rachman dan tim di Indosat Ooredoo. Developer aplikasi kelas dunia, adalah harapan dan kebanggaan kita bersama.

Wahyu

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled