6 Miliarder Tiongkok di Industri IT

#2. Jack Ma

  • Ranking: 3
  • Bisnis: Alibaba Group
  • Lahir: 10 September 1964
  • Kekayaan: 38,6 Miliar Dolar

 

Memiliki nama asli Ma Yun, oleh Fortune dimasukkan sebagai World 50 Greatest Leader di posisi kedua. Ma juga telah menjadi duta bisnis bagi negerinya. Ia pebisnis yang mahir berbahasa Inggris, lantaran sejak kecil memang menyukai bidang bahasa. Selain bahasa, ia juga sangat antusias dengan dunia bisnis.

Dua hal ini lalu membawanya menjadi dosen. Sebelum kemudian ingin menjadi polisi. Apa daya dengan badan kerempeng, ia ditolak oleh Departemen Kepolisian. Lalu mencoba melamar pekerjaan di KFC di kotanya, Hangzhou. Dari 24 pelamar, 23 orang diterima. Satu orang ditolak, dan dia adalah Jack Ma.

Gagal bekerja ia pun mencoba melamar kulah ke Harvard Business School. Sepuluh kali mencoba dan 10 kali itu pula tak diterima. Tahun 1995 ia pun hijrah ke Amerika dengan bekal kemampuan bahasa. Saat di mana dunia internet mulai naik daun. Mesin pencari juga tengah digandrungi. Ketika ia mencoba mengetik kata “beer”, ia sama sekali tak menemukan apa yang dimaksud di negerinya.

Dari situ lalu, ia iseng membuat web. Dirilis pukul 9.40 lalu kira-kira tiga jam kemudian ie mendapat email. Pengirim email ingin menyuntikkan dana pada web yang akan menjadi semacam Yellow Pages itu. Suntikan dana sebesar 20 ribu dolar ia gunakan untuk pengembangan. Tiga tahun kemudian, dari web itu pula ia bisa menghasilkan sebanyak 800 ribu dolar.

Tahun 1998 ia pulang dan menemui departemen e-commerce yang merupakan bagian dari Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Ekonomi Tiongkok. Upayanya tak lain untuk mendapat dukungan. Tahun 1999, ia sudah mendirikan Alibaba. Dari apartemennya, lahir sebuah web dengan basis marketplace.

Alibaba Group memiliki bisnis yang terus mekar. Tahun 2017, pendapatan bersih persahaan ini mencapai 6,2 miliar dolar. Kekayaan pribadi bapak dua anak ini pun terus bertambah. Hingga MAret 2018 kabarnya telah mendaki hingga 42,4 miliar dolar.

Alibaba sendiri kan dipercaya tak hanya sebagai perusahaan berbasis internet, namun juga partner di segala bidang. Terakhir perusahaan mobil asal Prancis, Renault menggandeng untuk melakukan penjualan mobil di Tiongkok. Lewat Alibaba tentu lebih terjamin dan punya jangkauan yang lebih luas. Sebab Renault sendiri ingin melakukan ekspansi ke Asia Pasifik. (*)

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled