WWW.SINYALMAGZ.COM – Kemasan smartphone dengan desain unibody membuat baterai tak lagi bisa dilepas seperti ponsel jadul. Kelihatan modern tetapi ketika terjadi kerusakan atau masalah dengan baterai jadi sulit untuk diketahui bahkan diganti.
Anda tak bisa mengatasi sendiri. Ujung-ujungnya smartphone harus mengantre ke tukang reparasi. Dulu mudah sekali mendeteksi baterai yang sudah mulai melemah.
Padahal baterai bukan saja komponen yang berpengaruh pada pasokan tenaga. Baterai juga bisa menjadi sumber masalah bagi kerusakan lainnya. Umpamanya, lantaran saking overheat-nya membuat rentetan pada kerusakan selanjutnya.
Nah, untuk memastikan apakah baterai smartphone Anda mulai lemah atau belum, ada lima hal yang memberi ciri. Apa saja?
- KETIKA DIISIULANG CEPAT TERISI
Dengan charger standar tak sampai 30 menit smartphone Anda sudah terisi penuh. Padahal sebelumnya tinggal misalnya 5 persen. Ketidaknormalan pengisian baterai ini dan apalagi jika kemudian cepat memanas, berarti ada indikasi mulai lemah.
- CEPAT HABIS MESKI SUDAH FULL
Ini paling kerap terjadi. Setelah di-charge dengan tempo standar, tetapi ketika digunakan baterai cepat habis. Kadang hanya 3-4 jam dengan penggunaan biasa.
- MATI TIBA-TIBA SAAT DI-CHARGE
Kondisi ini tak terlalu sering terjadi. Tetapi bukan tidak mungkin. Kondisi yang terjadi biasanya setelah terisi mencapai 30 persen, tiba-tiba smartphone mati total. Ada yang bisa dinyalakan kembali, ada pula yang butuh waktu agak lama.
- MENDADAK LOWBAT SETELAH DIISIULANG
Setelah indikator terlihat penuh alias full bat, ketika dicabut mendadak indikator menunjukkan penurunan. Ketika diisiulang naik lagi, tetapi kemudian kembali turun drastis.
- PUNGGUNG SMARTPHONE MENONJOL
Punggung tak lagi rata, ada tonjolan meski tak terlalu terlihat. Coba putar smartphone di meja datar. Jika berputar berarti ada tonjolan yang menjadi pusat putaran, dengan kata lain komponen baterai telah menggelembung.
Maka mau tidak mau, secara fisik baterai smartphone Anda sudah tak lagi prima. MAka segera lakukan penggantian. (*)