Sudah Bertransformasi
Masuknya SingTel justru mempercepat alih teknologi modern telekomunikasi di Telkomsel. Layanan digital pun bagi operator terbesar ini menjadi lebih mudah diserap dan diimplementasikan.
Telkomsel meninggalkan pesaing-pesaingnya dengan bertransformasi dari sekadar perusahaan telekomunikasi menjadi terusahaan telekomunikasi digital dan Telkomsel siap mengakselerasi negeri dengan mengembangkan ekosistem digital di Tanah Air. Hal itu dibuktikan dengan pemilikan 147.000 BTS dari 197.000 adalah BTS pita lebar generasi 3 (3G) dan 4G.
Telkomsel pun menjadi satu-satunya operator yang konsisten hanya membangun jaringan 4G untuk memberi layanan terluas dan terbaik bagi pelanggannya, sementara layanan 3G yang merupakan CDMA pita lebar (WCDMA) akan diganti semua dengan 4G. Bahkan kini Telkomsel sudah menggeber layanan 4,9G yang termasuk satu dari tiga generasi mulai dari 4G, lalu 4G LTE Advance atau dikenal dengan 4,5G, dan LTE Advance Pro atau 4,9G.
LTE 4,9G mengusung teknologi massive MIMO (multiple in multiple out) yang memberikan kapasitas lebih besar. MIMO merupakan antena yang menggunakan sistem CA, carrier aggregation, dari 8T8R sampai ke 64T64R (64 antena pemancar-transmitter, dan 64 antena penerima – receiver) sehingga kapasitasnya berlipat ganda.
Keberhasilan penataan kembali (refarming) spektrum 850 MHz dan 900 MHz selebar 15 MHz juga membuat kapasitas unduh meningkat lebih dari dua kali lipat, dari semula 35 Mbps menjadi 75 Mbps. Ini memberi pengalaman terbaik karena mampu mempercepat pelanggan melakukan unduhan.
Cakupan spektrum tadi menjadi lebih luas ketika digunakan untuk layanan 4G LTE, sementara pemakainya, pelanggan 2G, secara pasti tidak tersingkirkan seperti yang dilakukan operator lain. Dari 197.000 BTS, sebanyak 50.000 di antaranya masih menggelar layanan 2G. ***