4. Memori Eksternal
Kendati beberapa brand sangat anti dengan memori eksternal dan bahkan memilih menggunakan ruang memori internal yang lebih besar, namun sesungguhnya memori eksternal lebih dulu ada. SoC pada smartphone zaman dulu belum sehebat sekarang. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi tingginya penyimpanan data digital (khususnya foto, video, dan audio) maka ditambahkan memori eksternal berupa kartu seperti yang banyak digunakan pada kamera digital.
Tetapi sesuai dengan ukuran smartphone, lalu diciptakan kartu memori yang lebih kecil, berukuran mikro (15 x 11 x 1 mm) yang jauh lebih kecil dari Secure Digital (SD) pada kamera digital. Tak pelak microSD merupakan terobosan yang bahkan masih digunakan sampai sekarang. Hanya saja kapasitas dan kemampuan kecepatan transfer datanya yang berkembang terus.
Adalah SanDisk yang pertama kali menggagas microSD. Kendati sudah dikenalkan Cloud Storage namun pengguna lebih merasa aman memakai microSD. Selain soal kebiasaan juga lebih mudah melakukan transfer ke perangkat lain.
5. Port / Colokan
Dulu sejumlah smartphone menggunakan Universal Serial Bus (USB) seperti yang digunakan pada PC dan laptop. Namun ukurannya mini sesuai dengan ukuran smartphone itu sendiri. Pada 2007, USB Implementer Forum membuat standar baru dengan mengenalkan microUSB. Tugasnya semula sebagai rongga untuk transfer data menggunakan kabel kemudian bertambah sekaligus sebagai port untuk isi ulang baterai. Belakangan lalu kompatibel dengan USB Flash Disc dengan teknologi bernama USB On The Go (USB OTG). Dengan tiga fungsi sekaligus perusahaan pengembang port USB lalu meng-upgrade kecepatan transfer data.
Yang belakangan akan menjadi tren adalah USB Type C. Versi terbaru satu ini bahkan juga memiliki kemampuan untuk melakukan tugas selayaknya port audio 3,5 mm. Kelak, sebuah smartphone hanya membutuhkan satu rongga microUSB Type C saja.
6. Portable Charger
Metode pengisian tenaga (charging) dulunya sangat membutuhkan arus listrik AC dengan memakai charger atau konverter. Bisa Anda bayangkan jika Anda berada jauh dari kawasan yang tersedia listrik AC atau dalam situasi mobile. Portable charger menjadi solusi paling masuk akal, walaupun sebenarnya juga ada konverter yang memanfaatkan tenaga matahari (solar cell) sebagai pasokan energi. Tetapi tak populer.
Portable charger atau biasa dikenal dengan sebutan power bank sangat populer. Sebuah riset menyebutkan bahwa pengguna perangkat mobile akan membelanjakan aksesori pertama berupa power bank. Perangkat ini mengalirkan listrik DC ke DC. Energi yang diperoleh dari arus listrik AC disimpan sebelumnya oleh sel baterai yang terdapat di dalamnya.
7. Peta Digital
Peta digital semula hanya digunakan oleh perangkat GPS menggunakan satelit yang titiknya ditentukan secara triangle. Hasilnya berupa laporan koordinat pada permukaan bumi. Peta menjadi bagian penting untuk menentukan lokasi seseorang, mengantarkan seseorang dari satu koordinat ke koordinat lain, sekarang bahkan “memotret” kondisi sebuah lokasi lengkap beserta situasinya secara real time.
Adalah Nokia yang pertama kali mengembangkan Nokia Maps. Google mengikuti. Kemudian seiring dengan strateginya yang menguasai hampir seluruh data dalam bentuk apapun, peta Google lebih cepat berkembang, itu juga berkat penetrasi pemakaian smartphone Android.
Nokia walaupun telah mengembangkan Augmented Reality (AR) pada petanya, namun Google lebih progresif. Peta digital terus berkembang dan terintegrasi dengan berbagai layanan termasuk transportasi online.
8. Near Field Communication (NFC)
Menggunakan frekuensi radio 13,56 MHz, Near Field Communication (NFC) dapat dikembangkan sebagai alternatif jaringan nirkabel selain Bluetooth. Namun pemakaiannya berbeda dengan pada Bluetooth. NFC semula digunakan untuk melakukan kontak jarak pendek (maksimal 20 cm) antar perangkat.
NFC tak memerlukan proses pairing seperti halnya Bluetooth. Tipe jaringannya point to point, oleh sebab itu lebih cocok diaplikasikan untuk melakukan pembayaran sebagaimana layaknya kartu kredit dll. NFC juga tidak membutuhkan tenaga yang tinggi seperti halnya Bluetooth. Yang paling penting, karena point to point, tidak akan terdeteksi sebuah smartphone yang menggunakan NFC.
NFC pertama kali digagas oleh sindikasi antara Nokia, Sony, dan Philips. Nokia lah yang pertama kali mengenalkan NFC.