Minat kalangan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi menciptakan solusi digital atas masalah di lingkungan terdekatnya ternyata begitu tinggi. Hal ini terlihat dari begitu banyaknya proposal yang masuk untuk mengikuti kompetisi “Digital Leaders” dengan tema “Smart Digitizing Your City” yang diselenggarakan oleh XL Axiata. Saat ini sudah terpilih 100 solusi digital untuk maju ketahap berikutnya.
Menurut Vice President Corporate Communications XL, Turina Farouk mengatakan, “Besarnya minat mahasiswa ini sangat membanggakan. Ini berarti mereka masih memiliki kepekaan sosial dan peduli terhadap kondisi yang ada di masyarakat sekitar mereka. Tingginya minat mahasiswa untuk mengikuti kompetisi Digital Leaders ini juga memberikan harapan, bahwa anak-anak muda masih bisa diandalkan sebagai agen perubahan untuk masa depan yang lebih baik”.
Sejak dibuka 28 Maret 2016 lalu, masuk lebih dari 1.100 proposal inovasi dari mahasiswa. Mereka berasal dari perguruan tinggi di berbagai kota, termasuk dari Kawasan Timur Indonesia. Secara lokasi, peserta terdiri dari sekitar 50{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} dari Jawa, 10{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} Kalimantan, 25{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} Sumatera, 5{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} Bali dan NTB, 2{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} Maluku dan NTT, serta 8{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} dari Sulawesi. Kompetisi Digital Leaders ini dapat diikuti oleh dua kategori peserta, yaitu individual dan kelompok. Dari data peserta yang mendaftar, sekitar 700 peserta mengikuti kategori perorangan. Panitia seleksi telah memilih 100 proposal untuk masuk dalam tahapan seleksi berikutnya.
Ada 3 kategori dalam kompetisi ini. Pertama, e-public service atau bagaimana meningkatkan layanan publik di kotanya secara digital. Kedua, e-governance yakni bagaimana birokrasi dilakukan dengan efektif lewat digitalisasi. Ketiga, e-financial atau menggeliatkan sektor finansial dengan inovasi digital. Dari jumlah proposal inovasi yang masuk, sebagian besar atau 70 {6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} peserta, berkompetisi dalam kategori e-public service, 20 {6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} memilih kategori e-finance, dan 10{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} e-governance.
Solusi inovatif
Turina menambahkan, proposal inovasi yang masuk ke panitia cukup kreatif dalam ide dan gagasan. Sebagai contoh, ada ide untuk mengintegrasikan seluruh sarana olahraga untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan lapangan yang masih belum disewa. Ada juga yang mendesain aplikasi agar mempermudah mengatur listrik dirumah secara real time. Gagasan lainnya yang menarik adalah bagaimana melalui aplikasi digital bisa membantu upaya memodernsasi pertanian, mempermudah pelaporan kejahatan ke polisi, dan juga ada yang ingin mengintegrasikan sistem transaksi kantin di suatu kawasan.
Proses seleksi kompetisi Digital Leaders itu sendiri terdiri dari tiga tahap. Seleksi administratif akan menilai sisi orisinalitas, relevansi, dan visibilitas dari inovasi digital yang ditawarkan. Peserta yang lulus akan diminta membuat proposal detail, e-poster, dan video pendek. Terakhir, tahap final, adalah presentasi dan wawancara. Saat ini sudah terpilih 100 solusi digital untuk maju ke tahap berikutnya.
Grand final akan diuji oleh para praktisi yang mumpuni dibidangnya. Ada Head of IT Development Jakarta Smart City (Prasetyo Andy Wicaksono), Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City (Setiaji), dan Hari Santosa Sungkari (Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia). Pengumuman pemenang dari kompetisi Digital Leaders akan dilakukan pada awal Desember 2016 di Jakarta. (Wahyu)