Menghadapi tantangan industri ke depan, memacu XL untuk menemukan solusi di sisi jaringan yang mampu mendukung strategi bisnis secara efektif dan efisien. Salah satu solusi inovatif yang baru diadopsi oleh XL teknologi Network Functions Virtualization (NFV).
Direktur/Chief Services Management Officer XL, Yessie D. Yosetya, mengatakan, “Ada tiga hal yang tidak pernah lepas dari bisnis di bidang telekomunikasi dan digital. Pertama, kompetisi dengan perusahaan sejenis. Kedua, permintaan pelanggan atas layanan berkualitas yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Ketiga, perkembangan teknologi yang sangat cepat. Untuk itulah XL mengadopsi teknologi NFV sebagai solusi untuk bisa mendukung strategi bisnis kami dalam memenangi kompetisi sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan. XL sekaligus menjadi operator pertama yang menerapkan teknologi ini pada mobile packet core 3G dan 4G LTE”.
Menurut Yessie, secara riil NFV menjadi salah satu solusi bagi XL untuk mempercepat implementasi layanan-layanan baru sesuai strategi bisnis. Hal ini sekaligus menjadi “senjata” XL meraih pertumbuhan dan pengembangan bisnis lebih efektif dan efisien. Teknologi NFV ini diterapkan XL pada mobile packet core gateway 4G LTE.
Secara teknis, NFV sendiri merupakan solusi untuk mengatasi persoalan yang selama ini dihadapi oleh setiap operator, yaitu keharusan membeli hardware dan software untuk diintegrasikan ke sistem jaringan setiap kali mengimplementasikan suatu layanan baru. Lewat NFV, operator tidak perlu lagi harus membeli software dan hardware yang menyatu, namun cukup menerapkan software-nya saja di perangkat-perangkat keras yang sudah ada. Hal ini mendukung upaya efisiensi yang sedang diterapkan.
Keuntungan lain dari penerapan NFV adalah efisiensi waktu. Hanya perlu menerapkan perangkat lunak di perangkat yang sudah ada setiap kali diperlukan, maka operator tidak perlu memasang perangkat keras baru di infrastruktur jaringan. Pemasangan perangkat keras acap kali perlu waktu yang tidak singkat. Selain harus melakukan pembelian perangkat, juga perlu waktu menunggu pengiriman, instalasi, juga integrasi. Padahal, kebutuhan untuk bisa segera mendukung peluncuran produk baru muncul setiap saat sebagai respon pada permintaan pasar dan juga atas alasan kompetisi.
Sebagai gambaran, ketika hendak memproduksi suatu produk baru, misalnya IoT (internet of thing), dengan menggunakan teknologi NFV, XL akan bisa memanfaatkan server yang sudah ada sebagai gateway IoT/M2M. Hal ini tidak mungkin dilakukan jika tanpa NFV, karena XL harus menggunakan hardware appliance terpisah, proses pengadaan, instalasi, integrasi, dan tahapan-tahapan lainya lagi.
Dalam prosentase biaya, efisiensi rata-rata yang bisa didapatkan jika menggunakan NFV dalam mengimplementasikan suatu layanan baru bisa mencapai hingga 30-40{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} jika dibandingkan dengan cara “tradisional”. Sementara itu dari sisi waktu, efisiensi yang bisa dicapai bisa digambarkan dalam perbandingan, jika sebelum menggunakan NFV suatu pekerjaan bisa memakan waktu dalam hitungan bulan, kini dengan teknologi inovatif tersebut satu pekerjaan bisa diselesaikan dalam hitungan menit.
Keunggulan NFV lainnya adalah kemampuan dalam mendukung peningkatan kapasitas jaringan secara lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan. Hal ini antara lain bisa dilakukan ketika XL harus menghadapi lonjakan trafik di hari-hari besar keagamaan atau liburan panjang. Misalnya saat libur Lebaran dan Tahun Baru. NFV akan memungkinkan XL secara singkat meningkatkan kapasitas jaringan, dan secara cepat dan mudah juga menguranginya saat trafik sudah turun.
XL sudah menerapkan NFV mulai 2016. Investasi untuk adopsi NFV ini sudah termasuk dalam alokasi anggaran XL tahun 2016 ini. Dalam menerapkan NFV ini, XL bekerjasama dengan perusahaan penyedia teknologi jaringan Cisco System. Teknologi NFV ini sudah mulai diterapkan oleh operator di negara-negara maju. (Wahyu)