SINYALMAGZ.com – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dilaporkan akan menerbitkan surat utang atau obligasi senilai total Rp 2 triliun. Obligasi ini paling lambat akan ditawarkan kepada investor pada awal Februari 2019 dengan kisaran bunga mulai dari 7,90 persen hingga 10,00 persen.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), surat utang ini terdiri dari obligasi konvensional senilai Rp 1 triliun dan sukuk ijarah dengan nilai emisi yang sama.
Rencananya, seluruh dana dari instrumen utang ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan.
Untuk obligasi, seri A memiliki nilai emisi senilai Rp 290 miliar dengan tingkat bunga 7,90 persen per tahun dengan tenor 370 hari.
Kemudian seri B senilai Rp 191 miliar dengan bunga 8,65 persen per tahun dan tenor 3 tahun.
Seri C senilai Rp 40 miliar dan tingkat bunga sebesar 9,25 persen dan akan jatuh tempo setelah 5 tahun penerbitan.
Adapun seri D sebesar Rp 73 miliar dengan bunga 10 persen per tahun dan tenor selama 10 tahun. Sisa obligasi senilai Rp 406 miliar akan dijamin dengan kesanggupan terbaik (best effort).
Di sisi lain, sukuk ijarah akan diterbitkan sebanyak lima seri, terdiri dari seri A dengan jumlah yang ditawarkan Rp 351 miliar dengan imbalan Rp 27,72 miliar per tahun berjangka waktu 370 hari kalender.
Seri B ditawarkan senilai Rp 110 miliar, tingkat imbal hasil Rp 9,15 miliar per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Dan seri C dengan nilai emisi senilai Rp 132 miliar, memiliki imbal hasil Rp 12,21 miliar per tahun berjangka waktu 5 tahun.
Seri D senilai Rp 5 miliar dengan imbal hasil Rp 485 juta per tahun sepanjang 7 tahun dan seri E senilai Rp 23 miliar dengan imbal hasil Rp 2,30 miliar dan berjangka waktu 10 tahun.
Kedua instrumen investasi ini merupakan tahap kedua dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sukuk dan obligasi XL Axiata dengan target penerbitan emisinya masing-masing senilai Rp 5 triliun.
Tahun 2018 lalu instrumen yang sama juga diterbitkan dengan total jumlah emisi masing-masingnya Rp 1 triliun.