SINYALMAGZ.com – PT XL Axiata Tbk mencatatkan kinerja negatif pada semester I tahun 2018. Kerugian tahun 2018 yang dapat diatrubusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 81,74 miliar.
Padahal, pada periode yang sama di tahun 2017 lalu, perusahaan berhasil mencatat laba sebesar Rp 143,11 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh EBIT yang lebih rendah sebagai akibat dari meningkatnya biaya depresiasi dan amortisasi.
Dari segi pendapatan, XL Axiata juga mengalami pertumbuhan tipis sebesar 1% dari Rp 10,93 triliun di semester I 2017 menjadi Rp 11,04 di semester I 2018.
Adapun pendapatan layanan data mengalami kenaikan 19% dari Rp 5,81 triliun menjadi Rp 6,98 triliun. Sementara pendapatan non data mengalami penurunan 30% dari Rp 3,90 triliun menjadi Rp 2,70 triliun.
Diberlakukannya kewajiban registrasi SIM disebut-sebut berdampak positif bagi perusahaan. Ke depannya, peluang tersebut semakin baik menyusul kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan diterapkan.
“Kami masih yakin adanya peluang yang lebih baik di semester dua, termasuk jika nanti tarif data yang lebih rasional jadi diberlakukan.”, ujar Dian Siswarini, selaku Direktur Utama XL Axiata, dalam siaran pers pada hari Selasa (31/7/2018).
Dian menyebut, kenaikan pendapatan layanan data didongkrak oleh penetrasi smartphone pada pelanggan XL.
XL Axiata saat ini memiliki 40,8 juta pelanggan yang menggunakan smartphone. Jumlah tersebut diklaim meningkat 21% YoY dari periode yang sama di tahun 2017 lalu.
Jaringan 4G LTE milik XL Axiata sekarang telah mencakup 380 kota/kabupaten di hampir seluruh provinsi Indonesia yang didukung hampir 25.000 BTS 4G dan lebih dari 49.000 BTS 3G.
Investasi di wilayah luar Jawa juga dinilai Dian berhasil meningkatkan trafik pemakaian layanan data sekaligus berkontribusi pada kinerja kuat perusahaan.
Jika ditotal, jumlah BTS milik XL Axiata, termasuk 2G, adalah sebanyak lebih dari 111.000 BTS.