SINYALMAGZ.com – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) telah memindahkan kapasitas trafik dari 2G ke 4G. Langkah tersebut dilakukan perusahaan karena penurunan trafik 2G yang hanya menghasilkan kontribusi sebesar 5 persen saja dari total trafik XL.
Sejatinya, aset 2G milik XL Axiata ini secara masih tersedia secara fisik. Hanya saja, dalam pembukuan beban depresiasi.
“Dengan langkah ini, XL perlu melakukan pengurangan penggunaan atau useful life aset 2G dengan melakukan percepatan beban depresiasi atau accelerate depreciation expense.”, ujar Tri Wahyu Ningsih, selaku Head Corporate Communication XL Axiata, pada hari Kamis (31/1/2019).
Lebih lanjut, dia mengatakan, bahwa efek kenaikan beban depresiasi jaringan 2G akan memberikan dampak one-off pada kinerja di kuartal IV tahun 2018.-
Meski demikian, beban depresiasi ini adalah item non-cash, dan tidak berpengaruh negatif pada bisnis dan kewajiban perusahaan.
“XL akan mendapatkan keuntungan berupa penurunan biaya dari beban depresiasi yang harus dicatat dan biaya-biaya operasional lainnya, termasuk listrik dan sewa menara. Sehingga ke depannya justru memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan.”, tambahanya.
Namun Ayu tidak dapat membeberkan nilai beban depresiasi, dengan alasan masih dalam proses audit untuk difinalisasi. Begitu pula dengan target kinerja di tahun lalu dan tahun ini.
Yang pasti, wanita yang akrab disapa Ayu itu mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan membeberkan gambaran kinerja XL Axiata.
XL Optimis Dengan Perilaku Konsumen
XL Axiata sendiri sangat yakin bahwa pihaknya berada di kondisi yang aman di antara kondisi bisnis operator telekomunikasi yang semakin tertekan.
Sebelumnya, Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) memprediksi di akhir tahun 2018 lalu terkait pendapatan industri operator telekomunikasi yang turun 6,4 persen dibanding akhir 2017.
Hal tersebut dikarenakan penurunan pendapatan melalui layanan voice dan SMS serta persaingan tarif di data.
Direktur Utama XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan pihaknya sudah sejak dua tahun lalu mengganti fokus bisnis ke penjualan data karena adanya peralihan pelanggan dari voice dan SMS ke layanan data itu.
“Jadi di 2018 ketika industri turun, kita enggak.”, ujar Dian, Senin (28/1/2019).
Sekedar informasi, pada kuartal III tahun 2018, XL Axiata memperoleh pendapatan sebesar Rp 16,89 triliun. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan capaian periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 16,9 triliun.