XL Angkat Kompetensi Disabilitas

Pelatihan peningkatan kompetensi digital bagi para penyandang disabilitas dan pelatihan mempersiapkan penyandang disabilitas memasuki dunia kerja, dilakukan XL Axiata di Bandung, 20-21 Juli lalu. Berikutnya, September mendatang, para penyandang disabilitas ditawari kerja dalam program magang di kantor operator itu.

Mayoritas disabilitas diakui belum punya dukungan cukup untuk meningkatkan dan memiliki kompetensi yang memadai, sementara persaingan di industri semakin tinggi, membuat XL Axiata turun tangan. Mereka berkomitmen menjalankan berbagai program yang sejalan prinsip SDG’s (social development goals) khusus yang terkait pendidikan berkualitas, “Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata, serta meningkatkan kesempatan belajar bagi semua orang,” ujar Chief Corporate Affair XL Axiata, Marwan O Baasir.

Menyukseskan program magang, mereka akan menyiapkan lingkungan kerja yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Pelatihan bagi karyawan XL Axiata dilakukan agar mampu berinteraksi dengan rekan-rekan penyandang disabilitas pemagang, misalnya mengenai etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Tersedianya lingkungan kerja yang kondusif, diharapkan program magang bisa memberikan hasil maksimal.

Saat sama, XL Axiata juga menjalankan program pesantren disabilitas, dengan tema “Filantropi Digital Bagi Disabilitas”, di Rumah Quran Isyaroh, Bandung, yang akan diikuti 38 peserta, pengajar dan santri tuli. Materinya soal produksi konten digital audiovisual, komunikasi publik berbasis digital, dan literasi digital filantropi.

Pengajar para mitra kolaborasi komunitas lokal dan profesional yang memiliki spirit, tujuan dan kepedulian yang sama dengan XL Axiata dalam memajukan para penyandang disabilitas. Seperti Yayasan Benihbaik, Komunitas Bloggercrony, dan AnakBrand Agency ang akan menularkan ilmu bagaimana meningkatkan dan memanfaatkan sarana yang ada.

Keterampilan literasi siswa penyandang disabilitas tuli dipengaruhi pola pembelajaran yang digunakan, seperti pola interaksi dengan teman di sekolah, bagaimana menanggapi, hingga kepekaan terhadap sarana pembelajaran yang ada, menyiapkan keterampilan mereka masuk ke lingkungan inklusif.

Materi seputar pengenalan internet dan alat digital, para peserta diajari mengenal internet dan alat digital seperti tablet untuk mendukung pembuatan konten foto dan video yang positif untuk media sosial. Pelatihan serupa pernah digelar di Pesantren Disabilitas Tuli Temanggung, Jawa Tengah dan di Komunitas Disabilitas Netra di Yogyakarta, pada pertengahan 2023. Untuk mendukung proses kerja pengurus Rumah Quran Isyaroh Bandung, XL Axiata menyalurkan perangkat tablet yang dilengkapi paket data XL dan Axis setahun.

Tidak minder

Melalui program Gerakan Donasi Kuota (GDK), proses belajar mengajar para santri nantinya dilengkapi penyaluran tablet, router, hingga paket data setahun. Karyawan turut berpartisipasi dengan memberikan zakat karyawan yang disalurkan melalui Majelis Taklim XL Axiata (MTXL).

XL Axiata juga menggelar pelatihan dan pendampingan bagi penyandang disabilitas untuk meningkatkan kapabilitas hingga siap kerja yang jadi dukungan inklusif bagi para penyandang disabilitas dalam Program Disabilitas Siap Kerja. Disediakan lingkungan kerja inklusif yang sesuai dengan prinsip yang mendukung prinsip Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusivitas (diversity, equity, inclusivity/DEI).

Rangkaian program XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja akan dimulai 30 Juli 2024, di empat kota besar, Surabaya, Medan, Bandung, dan Jakarta. Peserta pelatihan ini diikuti 105 penyandang disabilitas. Mereka dari enam mitra komunitas disabilitas lokal, Rumah Difabel/Khadijah Sharaswaty Indonesia Medan, Dilans Indonesia Bandung, Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus Surabaya, FeminisThemis Surabaya, Tim Bisindo dan Aksesibilitas Surabaya, hingga Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia.

Hanya lulusan program ini yang diberi kesempatan magang setelah lolos seleksi. Mereka akan bekerja di Kantor Pusat XL Axiata dan empat Kantor Region XL Axiata, masing-masing di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan dan bekerja selama enam pekan.

Karyawan XL Axiata dari berbagai departemen yang terpilih, berkesempatan mendampingi para disabilitas, memberi penjelasan seputar proses dan lingkungan kerja. Sekitar 100 orang karyawan akan mengikuti program ini, mereka perwakilan dari berbagai departmen. Para peserta diberi materi mengenai etika interaksi dan etika kerja dengan penyandang disabilitas agar produktivitas kerja selaras.

Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat berinteraksi secara baik dengan para penyandang disabilitas. Mereka juga diharapkan dapat menjadi menjadi perpanjangan tangan perusahaan dalam menyebarkan etika kerja kepada karyawan lainnya.

Intinya, XL Axiata ingin mendorong penyandang disabilitas agar mampu berada pada kondisi inklusif, mengembangkan potensi yang ada, serta mempunyai nilai jual di dunia kerja. Penyandang disabilitas diharapkan memiliki semangat dan tidak minder untuk bekerja di perusahaan swasta maupun pemerintah dengan kemampuan yang mereka miliki. (*/hw)

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled