sinyal.co.id
Ketahanan baterai menjadi salah satu kelemahan smartphone saat ini. Beragam aplikasi yang beroperasi bersamaan menjadi pemicu baterai terkuras. Saat ini produsen smartphone tengah berlomba dalam mempercepat waktu men-charge baterai. Tetapi jika tidak terhubung dengan jaringan listrik, tetap saja hal tersebut akan sia-sia.
Kyocera, produsen smartphone asal Jepang, mengembangkan teknologi tenaga surya di dalam layar sentuh. Perusahaan yang bermitra dengan SunPartner Technologies ini meng-install teknologi barunya ke perangkat smartphone prototipe Kyocera Torque yang dikhususkan pada pemakaian di kondisi lingkungan yang tak biasa.
Dengan ketebalan tidak lebih dari 0,5 mm dan tingkat transparansi hingga 90{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}, teknologi surya ini sesuai dengan berbagai perangkat yang saat ini beredar tanpa menghambat kinerjanya. Komponen yang mampu menangkap sinar matahari dinamakan Wysips Crystal ini diletakkan tepat di bawah panel touchscreen, sehingga dapat menyimpan energy surya untuk disalurkan ke baterai dan tidak memengaruhi user interface pengguna.
Teknologi Wysips Crystal dapat menghasilkan listrik 2,5 miliwatt per sentimeter persegi di bawah paparan sinar matahari. Kapasitas prototipe saat ini jika terpapar sinar matahari selama 10 menit sudah mampu menghasilkan 100 menit penggunaan smartphone mode standby dan sekitar 2 menit waktu bicara. Saat ini SunPartner berusaha mengembangkan hingga pencapaian 4 miliwatt dan belum akan memproduksinya secara masal dalam waktu dekat. RCA
sumber: gizmag.com