SINYALMAGZ.com – Meski WhatsApp sudah meningkatkan standar privasi komunikasi digital dengan menambahkan enkripsi end-to-end pada setiap percakapan di seluruh dunia sejak tahun 2016 lalu, namun sebuah tim ahli kriptografi Jerman baru-baru ini telah mengumumkan laporan yang cukup mengejutkan.
Pasalnya, kriptografer dari Universitas Ruhr Bochum di Jerman itu telah mengumumkan di Konferensi Keamanan Crypto Real World di Zurich, Swiss, bahwa mereka telah menemukan kekurangan dalam obrolan WhatsApp Group. Dimana kekurangan tersebut memungkinkan seseorang untuk menyusup ke obrolan kelompok pribadi tanpa izin admin.
Menurut sebuah laporan dari Wired.com, penelitian dari tim ahli kriptografi Jerman menyebutkan bahwa periset telah menemukan celah keamanan yang signifikan pada WhatsApp Group.
“Siapapun yang mengontrol server aplikasi dapat memasukkan orang baru ke obrolan kelompok pribadi tanpa memerlukan izin admin.”, tulis laporan tersebut, yang mengutip kriptografer.
Temuan ini dipresentasikan pada konferensi Real World Crypto, di Zurich, pekan ini. Sekelompok peneliti dari Universitas Ruhr meneliti beberapa aplikasi perpesanan untuk keamanan.
Dikatakan, mereka tidak menemukan celah yang sama dengan aplikasi Signal dan Threema. Tetapi Whatsapp berbeda.
“Kerahasiaan kelompok ini rusak begitu anggota yang tak diundang bisa memperoleh semua pesan baru dan membacanya.”, kata Paul Rösler, salah satu rekan penulis kertas tersebut.
“Hanya administrator grup WhatsApp yang dapat mengundang anggota baru. Namun WhatsApp tidak menggunakan mekanisme otentikasi untuk undangan yang tidak dapat ditiru oleh server-nya sendiri.”, kata laporan tersebut.
Perlindungan keamanan end-to-end tidak akan berarti ketika seseorang yang mempunyai akses ke server, bisa memasukkan orang baru ke group chat kapanpun mereka mau.
Padahal biasanya, hanya admin yang bisa mengundang anggota baru ke grup.
Begitu anggota baru masuk, ia tidak bisa membaca pesan lama karena terenkripsi, tetapi pesan baru akan terbuka untuk semua anggota, termasuk anggota baru.
