WWW.SINYALMAGZ.COM – Kolaborasi antara engagement group Women20 (W20) dan Sisternet, menjaring lebih dari 1.000 peserta. Mereka dari womenpreneurs Jabar, Jatim, Jateng, DKI Jakarta, Bali & Nusa Tenggara, Banten, Kalimantan, Sumatera hingga Sulawesi.
Serangkaian kelas inkubasi digelar sepanjang Juni 2022, dihadiri dominan jenis usaha olahan makanan dan minuman, fashion, jasa, kerajinan, kecantikan, dan agribisnis yang beromzet per bulan Rp 5 juta hingga Rp 100 juta. Kolaborasi sesuai harapan Presiden Joko Widodo agar momentum G20 Presidensi Indonesia mendorong penguatan peran UMKM dan perempuan melalui sejumlah aksi nyata.
Tiga strategi diusung Kemen PPPA, mendorong peran perempuan penggerak ekonomi, pertama, solusi digital untuk menjalankan usaha sembari mengurus tanggung jawab rumah tangga dan keluarga. Lalu kebijakan mendukung ekosistem kewirausahaan yang tertuang dalam UU No. 11 Tahun 2020 dan PP No. 2 Tahun 2022.
Ketiga, keuangan insklusif dan literasi digital yang berisi strategi nasional keuangan inklusif perempuan mendukung UMKM. “Dari 65,5 juta unit usaha, 99,99 persennya digerakkan UMKM, yang separuh pelakunya perempuan,” kata Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA (Kemen PPPA) Republik Indonesia, Lenny N. Rosalin.
Kolaborasi Kemen PPPA dan XL Axiata melalui W20 Sispreneur jadi upaya mendorong ekonomi inklusif melalui pemberdayaan kepada womenpreneur Indonesia agar #BeraniNaikKelas. Hal itu bisa melalui akses permodalan dan transformasi digital. “Serangkaian kelas inkubasi bisnis, pitching, dan penjurian yang dilaksanakan tahun ini diharapkan mampu mencetak UMKM perempuan unggul dan berdaya,” ujar Lenny.
Tujuan utama W20 mengukuhkan peran perempuan di sektor ekonomi dunia dengan berbagai cara, seperti pembentukan lingkungan dan kebijakan yang ramah, dan peningkatan kesempatan perempuan untuk mendapatkan investasi. Dengan program W20 Sispreneur dan kelas-kelas yang dirancang baik, diharapkan dapat memberi manfaat bagi UMKM perempuan untuk scale-up. “Dan membawa dampak positif bagi peran perempuan di roda perekonomian Indonesia,” kata Chair W20 Indonesia, Uli Silalahi.
Tanggung jawab XL Axiata
Kata Co-Chair W20 Indonesia dan juga Presdir XL Axiata, Dian Siswarini, XL Axiata punya tanggung jawab memberi solusi digital, pelatihan, pendampingan, dan kesempatan. Agar perempuan bisa mendapatkan kesempatan yang sama, melalui program Sisternet, karena Sispreneur adalah kelas inkubasi manajemen bisnis melalui pemanfaatan digital bagi womenpreneurs.
Program ini berhasil mendampingi 1.000 lebih pelaku womenpreneus di berbagai daerah di Indonesia, dan 79% peserta program Sispreneur sudah berhasil go digital. XL Axiata berupaya mendukung lebih banyak lagi womenpreneurs lainnya untuk dapat go digital dan juga go global.
Berkolaborasi dengan Sispreneur, W20 berharap kebijakan dan rekomendasi yang dihasilkan para delegasi dapat memberi wawasan dan akses kepada para womenpreneurs untuk naik ke level internasional,” kata Dian pula.
Kata National Programme Officer Women Entrepreneurship dari UN Women Indonesia, Pertiwi Triwidiahening, UN Women terus berkolaborasi dan kerja sama dengan berbagai mitra, termasuk pemangku kepentingan. Untuk penguatan kewirausahaan berperspektif gender, kesetaraan pengembangan keterampilan bagi pengusaha perempuan melalui pelatihan dengan pendekatan inovatif, serta membuka akses bagi pengusaha perempuan berjejaring.
Proses seleksi W20 Sispreneur ini diawali dengan submit artikel sejak 1 April 2022 dan seribu peserta lebih mendaftar untuk mengikuti program inkubasi kelas dengan empat topik pelatihan. Para peserta yang lolos seleksi awal ini wajib mengikuti satu bulan pelatihan guna menaikkan standar bisnis yang telah mereka miliki.
Bantuan modal Rp 300 juta
Tahap selanjutnya mereka mengumpulkan poin melalui tugas dan post-test selama program inkubasi, memilih 100 peserta yang lolos ke tahapan selanjutnya. Kemudian 100 peserta disaring jadi 25 lewat seleksi proposal bisnis terbaik.
Sebanyak 25 finalis dengan proposal terbaik akan mempresentasikan bisnis mereka. dan 10 UMKM terbaik berhak ikut pameran produk pada acara puncak G20 di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara pada Juli 2022.
Bagi 10 UMKM terbaik, diberi modal usaha total Rp 300 juta, dapat pendampingan UMKM secara online lewat chat group maupun FGD, showcase produk UMKM. Juga mentoring bersama fasilitator penugasan online, dilengkapi pre-test dan post-test pendampingan bisnis oleh pakar UMKM tingkat global.
Materi dibagi dalam empat sesi. pertama inovasi produk dan segmentasi pasar seperti bagaimana cara menjangkau pasar dengan inovasi baru, lalu perencanaan keuangan, antara lain mempelajari perencanaan keuangan. Sesi ketiga business roadmap, cara membuat roadmap bisnis dengan tepat dan sesi keempat digital marketing dan branding, bagaimana mengenal strategi content marketing.
Dengan bantuan modal diharapkan usaha mereka akan lebih berkembang dan mencapai pasar yang lebih luas lagi melalui pemanfaatan digitalisasi. Jika bisnis mereka maju, manfaatnya akan berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya dan mendukung roda perekonomian Indonesia. (*)