isinyal.co.id
Hari ini (26/4) Advan kedatangan tamu spesial. Kiprahnya di industri teknologi komunikasi nasional telah menyedot tiga ratu kecantikan sekaligus. Miss Natasha Manuela selaku Miss Indonesia 2016, Miss Tasya Yaumil Amalia selaku Miss Social Inspiration 2016, dan Miss Sabira Maharani selaku Miss Jateng 2016, berkunjung ke pabrik Advan yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.
Salah satu dari tiga ratu kecantikan, Miss Natasha Manuela, selaku Miss Indonesia 2016 mengakui teknologi Advan mampu bersaing secara global. “Melalui kunjungan kami kali ini ke pabrik Advan, kita semakin yakin dan mengenal Advan tidak hanya dari segi produk. Namun, banyak hal yang membuat kita semakin bangga dengan Advan.”
Miss Natasha menambahkan, sebagai generasi muda, sangat perlu untuk selalu mendukung Advan. “Karena tanpa itu semua, bangsa ini tidak akan pernah bisa memiliki teknologi seperti yang telah dimiliki oleh bangsa lain,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Advan mengungkap kehebatan pabrik mereka, dihadapan awak media dan tiga ratu kecantikan tersebut. Pabrik Advan menjadi salah satu pilar kesuksesan menguasai pangsa pasar tablet Asia Pasifik.
Peranan pabrik bagi Advan sangat krusial. Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto mengemukakan bahwa hal ini telah menjadi fokus perhatian Advan jauh sebelum ramainya berbagai isu, terkait TKDN dari pemerintah.
Selaku brand teknologi kebanggaan Indonesia, Advan juga mengambil langkah khusus. Mereka mengembangkan teknologi tanpa mengesampingkan kemajuan ekonomi nasional. Melalui penanaman modal pada industri, Advan mewujudkan komitmen dalam mendukung kemajuan teknologi komunikasi Indonesia secara jangka panjang.
“Pabrik adalah wujud kemapanan industri Advan. Selain itu, pabrik menjadi media untuk mempermudah Advan dalam menghadirkan jajaran produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” ujar Tjandra.
Sistem pabrikasi Advan, mengalami perkembangan yang pesat. Dari sebelumnya berfungsi sebagai pusat perakitan PC dan laptop, kini keberadaannya mampu memproduksi perangkat IT hingga 32.000 unit per hari.
Di tengah minimnya dukungan komponen bahan baku lokal, pabrik Advan tetap fokus pada penerapan sistem alih teknologi. Dengan begitu mereka mampu secara efektif meracik berbagai komponen produk sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.
“Walau rumit, kita tetap yakin semuanya bisa kita benahi secara perlahan. Dedikasi dan inovasi adalah harga mati bagi kami. Tanpa itu, pasar akan semakin rumit. Kalau konsumen merasakan pengalaman buruk karena produk yang mereka beli tanpa dukungan industri yang kuat, dengan sendirinya mereka akan kapok,” ujar Tjandra.
“Harapan kami, keberadaan industri mampu membuat masyarakat semakin bangga dengan Advan,” tutup Tjandra. Lalu