Sinyal.co.id – Siapapun yang telah memainkan Tetris tahu bahwa game itu bisa membuat ketagihan. Karena rasa penasaran kerap muncul untuk naik level ke fase berikutnya. Hal inilah yang dilihat para peneliti untuk digunakan sebagai alat pengobatan dalam terapi.
Profesor Emily Holmes, seorang ahli psikologi dari University of Karolinska, mengatakan kepada BBC, dia telah menghabiskan bertahun-tahun mencari kemungkinan permainan untuk aplikasi medis. Apa yang dia temukan di tetris dapat “menyerap” warna, bentuk, dan gerakan untuk memanfaatkan memori visual.
Holmes baru saja menerbitkan sebuah studi, dengan memasuki memori visual pasien maka akan berdampak bagus terhadap psikologis pasien lantaran peristiwa traumatik.
Dalam praktiknya, Holmes dan tim dari Universitas Oxford memberi Tetris untuk pasien yang baru saja dirawat di UGD rumah sakit dalam keadaan shock setelah kecelakaan lalu lintas di jalan. Para peneliti mendorong pasien ini untuk memvisualisasikan kecelakaan yang baru saja mereka alami dan kemudian mulai bermain Tetris pada handheld Nintendo.
Mereka menemukan bahwa hanya dua puluh menit dari permainan, gangguan trauma terkait kecelakaan dapat dihalau. Para pasien dalam penelitian ini jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kilas balik traumatis kecelakaan mereka daripada mereka yang tidak menerima intervensi apapun.
Penelitian yang Holmes dan timnya dilakukan relatif kecil, melibatkan hanya 71 relawan, tapi dia berencana untuk melakukan yang studi lebih besar. Jika terbukti sama menguntungkan, dia percaya hal itu bisa menjadi pengobatan untuk orang yang sakit akibat trauma.
Rachmad Sadeli
Sumber: Techradar