Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), terus mengakselerasi perkembangan startup Tanah Air maupun global melalui dukungan pendanaan serta pemberdayaan dengan mengedepankan synergy value. Tetap fokus pada kemitraan jangka panjang serta pengembangan bisnis yang lebih kuat dan bermanfaat dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
TMI, inisiatif digital Telkomsel yang konsisten memberdayakan digital-preneurs, terutama startup yang berpotensi berkembang melalui aksi investasi dan kolaborasi. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan ekosistem, aset dan kompetensi yang dimiliki Telkomsel.
TMI dibentuk pada 2019 menjadi mitra pendorong startup mendisrupsi pasar untuk transformasi industri, peningkatan peluang, dan mempersempit kesenjangan bisnis. TMI mitra andal dalam mendukung dan mempercepat pertumbuhan digital-preneurs para pelaku startup berpotensi di Indonesia, bahkan dunia. “Komitmen ini jadi salah satu upaya Telkomsel memperluas portofolio bisnis sekaligus memperkuat ekonomi digital nasional,” kata Dirut PT Telkomsel, Hendri Mulya Syam.
Telkomsel menunjuk Marlin R. Siahaan sebagai Direktur Utama TMI, melihat dia berpengalaman lebih dari 21 tahun di industri media, telekomunikasi dan teknologi digital. Dia diharapkan akan mengukuhkan positioning TMI sebagai mitra startup yang mendukung pengembangan dan pemberdayaan solusi masa depan melalui strategic investment yang akurat dan terukur.
TMI mendukung bukan investasi modal saja, tetapi juga perkuatan synergy value melalui pemanfaatan keunggulan Telkomsel, mengutamakan kolaborasi jangka panjang dengan pelaku startup, memberi manfaat sosial digital bagi masyarakat luas. “Ini menjadi pembeda bagi TMI, yang menghadirkan smart digital-preneurship agar mampu bersaing dalam skala global,” kata Marlin R Siahaan.
Selama ini TMI mengembangkan investasi pada solusi masa depan, fokus pada sektor perdagangan dan periklanan, media dan hiburan, connecting device dan perangkat keras, data dan analisis, serta jaringan dan infrastruktur. TMI mengakselerasi startup dengan memanfaatkan sumber daya Telkomsel, mengakselerasikan inovasi, menyediakan dana tambahan untuk memaksimalkan potensi bisnis, serta menghubungkan para startup dengan ekosistem investor lainnya.
Investasi 40 Juta Dollar
Dari sekitar sembilan startup yang mendapat investasi pre series dan series A/B melalui TMI, hampir seluruhnya startup lokal yang bisnisnya berpotensi berkembang dan menjanjikan di tiap sektornya. TMI telah berinvestasi sekitar 40 juta dollar AS di sejumlah startup yang berkembang pesat, antara lain Kredivo, PrivyID, Qlue, Halodoc, Tanihub, Tada, SiCepat, dan Inspigo.
Selain investasi, pengembangan ekosistem startup yang dilakukan TMI juga terfokus mendorong lebih banyak synergy value yang bisa dikolaborasikan bersama Telkomsel, antara lain bersama Kredivo. Keduanya melakukan skoring kredit dengan memanfaatkan big data Telkomsel dalam penyediaan opsi pembayaran dalam berbagai produk dan layanan Telkomsel.
Kolaborasi bersama Halodoc, berupa bundling paket data layanan kesehatan dan konsultasi telemedicine tanpa biaya selama pandemi COVID-19 dan mendorong inovasi mempermudah akses layanan berbasis health-tech bagi masyarakat. Sinergi TMI bersama Tanihub, skoring kredit dengan big data Telkomsel, memberi modal usaha bagi petani, solusi internet of things (IoT) yang meningkatkan kualitas pertanian, kemudahan akses digital melalui paket data yang ekonomis.
Kolaborasi bersama SiCepat, menyediakan paket data bagi kurir. Juga dalam implementasi solusi IoT dalam pengelolaan armada kurir.
TMI membuka peluang investasi bagi perusahaan rintisan global yang berencana mengembangkan bisnis matang untuk memaksimalkan potensinya, sehingga dapat mendorong perkembangan positif bagi ekosistem digital Tanah Air. TMI berhasil menjembatani kolaborasi antara Roambee, startup asal Silicon Valley USA dengan Telkomsel berupa Asset Performance Management.
Ini berupa solusi end-to-end berbasis IoT yang dapat digunakan untuk memonitor lokasi dan kondisi produk atau aset perusahaan seperti suhu, kelembapan, dan tekanan udara secara real-time. “Ke depan, TMI akan semakin dikembangkan, membuka berbagai peluang kolaborasi dan pemberdayaan startup lebih luas lagi,” kata Marlin. (hw)
