WWW.SINYALMAGZ.COM – PT Telkom dan Telkomsel, serta anak usaha PT Jababeka Tbk, PT Jababeka Infrastruktur, menjalin kolaborasi strategis mengembangkan teknologi 5G di Kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bertajuk “Sinergi Pemanfaatan Sumber Daya Perusahaan Dalam Rangka Digitalisasi Kawasan Jababeka” diteken di Jababeka Golf & Country Club, Cikarang, Kamis (10/2).
Telkom dan Telkomsel akan membangun jaringan 5G di kawasan pilot Jababeka sebagai langkah awal melangsungkan percobaan penggunaan 5G. Pengembangan teknologi 5G ini jadi upaya bersama mewujudkan transformasi digital bagi Kawasan Jababeka sebagai peta jalan menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem.
Kawasan Jababeka merupakan kawasan industri yang bertransformasi menjadi kota modern mandiri dilengkapi hunian asri dan komersial serta berbagai fasilitas modern, antara lain sekolah hingga universitas bertaraf internasional, 3 rumah sakit bertaraf nasional. Juga Jababeka Golf & Country Club, sarana olahraga berkelas internasional, sarana transportasi, dan pusat perbelanjaan modern seperti Living Plaza Jababeka dan Hollywood Junction Lifestyle Center.
Telkom pun telah bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, telah mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan. Telkom saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 domain bisnis digital: Digital Connectivity (meliputi layanan FTTx, 5G, SDN/NFV, satelit), platform digital (meliputi layanan pusat data, Cloud, IoT, Big Data / AI, Cyber Security), serta Digital Services.
Ujar EVP Divisi Enterprise Service Telkom Teuku Muda Nanta berharap Telkom dan Jababeka dapat menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan dan memiliki manfaat bagi semuanya. “Kami berkomitmen mendukung upaya percepatan pengelolaan digitalisasi kawasan Jababeka menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem,” katanya.
Solusi IoT
Telkomsel, dengan jaringan 5G, membuka peluang segmen enterprise memanfaatkan solusi digital berbasis IoT yang didukung koneksi internet 5G ultra cepat berlatensi rendah. Juga mendukung otomasi untuk meningkatkan kualitas produk, keamanan hingga mendorong produktivitas.
Uji coba 5G yang meliputi solusi Fixed Wireless Access/ Fixed Wireless Office untuk kebutuhan personal maupun enterprise, dan Smart Surveillance dengan teknologi Camera Vision. Implementasi teknologi berbasis 5G itu merupakan upaya Telkomsel mendukung peta jalan Kawasan Jababeka menuju ekosistem kota digital.
Pengembangan jaringan 5G di kawasan industri saat ini penting dilakukan sejalan tingginya kebutuhan sektor industri terhadap penerapan teknologi IoT, dan di kawasan itu ada lebih dari 2000 perusahaan nasional maupun multinasional dari lebih 30 negara. “Keberadaan jaringan 5G akan mendorong lebih banyak perusahaan bertransformasi melalui penerapan teknologi IoT,” kata VP Enterprise Business Management Telkomsel, Hanang Setiohargo.
Teknologi ini menawarkan kemampuan real-time mendukung implementasi smart factory, augmented reality, drone inspection, maupun enhanced video service yang banyak dibutuhkan. Telkomsel siap menyokong digitalisasi tenant-tenant di Jababeka sebagai upaya transformasi melalui pembangunan infrastruktur serta dukungan kapabilitas teknologi dan ekosistem digital Telkomsel.
“Langkah ini sejalan dengan dukungan kami terhadap fokus pemerintah dalam mendorong implementasi industri 4.0 secara nasional untuk tercapainya industri manufaktur yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan, dan inklusif,” tambahnya.
Siap Sambut Internet 5G
Tjahjadi Rahardja, Dirut PT Jababeka Infrastruktur menyambut kolaborasi ini, karena perusahaannya sebagai pengelola kawasan Jababeka tengah mempersiapkan diri menyongsong era industri 4.0 menuju kota berekosistem digital.
Ia optimis kolaborasi ini bisa berjalan baik, memberikan keuntungan serta manfaat ke semua pihak, karena sudah tersedia infrastruktur jaringan telekomunikasi fiber optik yang jadi infrastruktur dasar industri 4.0 yang tersebar di kawasan seluas 5600 hektar itu.
Pihaknya juga menyediakan end to end solusi IOT, mulai dari aplikasi absen, payroll, HR (human resources), dan proses produksi.
Mereka juga memiliki punya Fablab, sebuah pusat inovasi, pengembangan kompetensi dan purwarupa berbagai produk terkait implementasi Industry 4.0. Di sini tenant bisa memakai fablab untuk riset dan pengembangan produk mereka.
Di era digital ini, tenant-tenantnya sekarang beradaptasi dengan melakukan transformasi digital agar lebih bisa bersaing. “Mereka butuh internet 5G cepat untuk penerapan IoT atau mendorong produktivitasnya,” katanya pula.
Kawasan Jababeka ingin menciptakan ekosistem yang mirip Silicon Valley tempat para pelaku industri, yang didukung dengan universitas, laboratorium, investor, akselerator, perusahaan, dan lainnya. Termasuk pemerintah dan TOD (Transit Oriented Development).
(hw)