WWW.SINYALMAGZ.COM – Spotify sebetulnya paling sederhana membagi kelompok penggunanya. Pengguna biasa alias pengguna gratisan (free) dan pengguna berlangganan alias pelanggan premium. Pengguna gratisan boleh menikmati apa saja, tetapi tak memiliki kuasa menentukan lagu dan harus rela kenikmatannya dipotong iklan.
Pengguna berbayar atau berlangganan bebas memilih lagu atau album dan tidak terganggu oleh iklan. Namun mereka harus membayar premium sebesar Rp 54.000,- (harga di Indonesia).
Jumlah pengguna Spotify sendiri di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 356 juta orang. Sementara pelanggan berbayar premium mencapai 158 juta. Artinya mereka yang membayar layanan streaming musik belum sampai 50 persennya.
Berbagai cara dilakukan Spotify untuk menambah pelanggan berbayar. Di Indonesia misalnya tersedia pula pilihan paket harian Rp 2.500,- atau mingguan Rp 9.500,-
Tetapi tampaknya Spotify global perlu mengambil langkah lebih lanjut agar semakin lebih banyak pengguna free yang mau berpindah ke premium. Sebelumnya beberapa kali ditawarkan trial hingga beberapa bulan, tetapi tampaknya tak cukup ampuh menarik pelanggan baru.
Muncul gagasan Spotify Plus. Sebuah terobosan yang menawarkan berlangganan dengan hanya membayar 1 USD (sekitar Rp 14.500,-) per bulan. Jumlah lagu atau trek yang dapat dinikmati seperti halnya paket premium, namun tentu ada beda lainnya.
Spotify Plus tetap memberlakukan tayangan iklan. Dengan kata lain, Spotify Plus seolah berada di antara versi premium dan free.
Apakah akan cukup sukses menjerat pelanggan berbayar? Anda tertarik? (*)