Oleh: Garuda Sugardo, IPU (Mantan Telkomsel, sekarang DPA Mastel, MKE PII, dan Wantiknas).
Ketika tahun 1994 di forum rapat Depparpostel saya menyatakan bahwa suatu hari supir-supir truk dan tukang sayur akan memakai ponsel, serenta para peserta rapat menertawai saya. Begitu pula kala Mei 1995 PT Telkomsel berdiri, saya menyampaikan bahwa seluler GSM kelak akan “memati-langkahkan” bisnis telepon kabel Telkom, karuan kerabat Telkom menjuluki saya “Garuda Sudah Miring.”
Dasarnya alumni Salemba, saya ngocol, “Loe liat aje deh 10 taon lagi.”
Sebagai Kepala Proyek Pengembangan Sistem Telepon Komunikasi Bergerak (KaPro STKB) Telkom tahun 1990, saya menyintas jejak telepon seluler berstandar analog (1G) yang menerapkan sistem PBH dengan investor.
Bulan November 1993 saya memimpin Pilot Project GSM Telkom di Batam- Bintan. Di luar dugaan khalayak, seluler digital 2G GSM sukses mengudara tepat di penghujung malam akhir tahun 1993, sekaligus menggeleparkan sinyal seluler dari “utara” yang telah bertahun-tahun menerobos masuk daratan Batam.
Begitulah, platform teknologi seluler GSM yang mengudara sejak 1994 di negara tercinta ini, telah mengantarkan masyarakat Indonesia menjadi “mobile society.” Keempat operator telco kita (Telkom Group, Indosat Ooredoo Hutchinson, XL Axiata dan Smartfren), nafas hidupnya pun sampai sekarang diperoleh dari bisnis jasa seluler
Ketika Telkom mengudarakan GSM 2G di Batam dan Bintan, Indonesia hanya ketinggalan satu-dua tahun dibandingkan negara-negara maju lainnya. Dengan kemampuan akses 64 Kbps, masyarakat saat itu amat berbangga bisa bertelepon dan SMS-an sambil bergerak.
Sejak tahun 2015 kita menerapkan 4G LTE (200 Mbps), di mana bersamanya dan akibat PPKM Covid-19 masyarakat Indonesia diantarkan ke era transformasi digital. Kehidupan yang serba online.
Teknologi anyar rumus hidupnya adalah “memangsa” teknologi eksisting. Penggelaran masif 4G pun memaksa operator untuk switch off sistem 2G dan bertahap untuk 3G-nya. Penerapan 5G (> 1Gbps) yang sudah dimulai di Indonesia sejak tahun lalu, belum dikhawatirkan menjadi predator, karena segmen pasarnya lebih kepada ceruk industrial dan hi-end belaka.
Tapi bila Anda beranggapan bahwa infrastruktur seluler terestrial akan langgeng itu keliru, Bro.
“Gerakan” mobile broadband satellite di Indonesia, sejatinya terangsang maju ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Stargate SpaceX, Boca Chica USA dan bertemu Elon Musk pada tanggal 15 Mei 2022. Tindak lanjutnya sebulan kemudian PT TelkomSat memperoleh hak labuh dari Starlink of SpaceX. Beberapa pabrikan satelit lain dari Amerika dan China pun lalu berlomba mengabarkan tentang kesiapan mereka di bidang seluler satelit pita lebar.
Sementara itu, sang juara Telkomsel kini kembali menunjukkan jati dirinya sebagai “the trend setter” seluler di Indonesia.
Kepionirannya tak pernah padam.
Pada minggu ketiga bulan September 2022 ini juga; berdasarkan surat izin Kominfo pertengahan Agustus yang lalu dan berkolaborasi dengan pabrikan satelit berskala global asal Virginia USA, Telkomsel akan melakukan uji coba teknologi “satellite to mobile phone”.
Tahap awal percobaan adalah komunikasi SMS, seperti halnya GSM 2G pada proyek Batam-Bintan 29 tahun yang lalu.
Kereen abis; dengan kegiatan trial di Telkomsel ini, maka Indonesia mensejajarkan diri sebagai salah satu negara yang gercep mengantisipasi teknologi seluler dengan BTS langit.
Masa depan jaringan seluler adalah mobile satellite. Itu niscaya, guys. Bayangkanlah, ada sejumlah satelit yang terbang di orbit rendah non geostationary, hanya sekitar 500 km di atas kepala kita.
Satelit jenis ini membawa BTS-BTS langit untuk jasa akses “Internet From the Sky”. Ponsel yang digunakan adalah HP biasa seperti yang setia di genggaman Anda.
Ramalan masa depan seluler adalah jaringan BTS tanpa tower-tower baja yang menjulang dan mengganggu pemandangan.
“BTS Gatutkaca” yang ramah lingkungan akan merata di Indonesia pada dekade mendatang.
Ini adalah future mobile satellite cellular system yang melayang di angkasa raya seraya memancarkan sinyalnya dari langit dan secara sempurna menjangkau seluruh pelosok Nusantara.
No internet blank spot. No digital divide at all.
Telkomsel, tetaplah terdepan. Selamat atas Uji Coba komunikasi Mobile Satellite pertama dan perdana di Indonesia. Inilah persembahan nyata dan terbaikmu menyambut Hari Bhakti Postel ke-77 pada 27 September 2022.
Salam Indonesia! (*)