TJANDRA LIANTO
Direktur Marketing Advan
Tahun 2018, hanya Advan, produsen lokal yang paling kuat menghadapi gempuran produk asing, baik Korea maupun Tiongkok.
Adalah Tjandra Lianto yang jadi ujung tombak penjualan sekaligus penanggungjawab nama Advan. Banyak jurus dilakukan tetapi yang paling utama adalah kemampuan mencermati pasar.
Tjandra tahu persis di mana titik-titik pasar dan berapa spend konsumen untuk membeli sebuah smartphone. Ini berkat pengalaman bertahun-tahun ketika Advan mampu menguasai pasar justru di kota-kota kecil.
Di sana, persaingan tak tajam, tetapi pasar besar. Tahun 2018, Advan bahkan menggandeng operator untuk menjual secara bundling.
Produk-produknya buatan Indonesia dengan pabrik di Jawa Tengah. Advan melakukan benar keputusan pemerintah khususnya dalam hal TKDN (Total Kandungan Dalam Negeri).
Tak hanya hardware, soal software pun menjadi perhatian Tjandra. Ia mengajak mantan presidir XL Axiata Hasnul Suhaimi untuk merancang konsep interface yang lalu diberi julukan IDOS (Indonesia Operating System).
Beberapa produk Advan dijejali dengan konten atau aplikasi lokal. Dengan begitu, Advan ambil bagian dalam menyebarkan konten lokal.
Menurut Tjandra, segmen anak muda Indonesia lebih mudah menyerap smartphone dengan kisaran harga Rp 2-3 juta. Kelompok lain di rentang Rp 1-2 jutaan.
Layanan purnajual dibenahi olehnya. Kini lebih dari 60 titik tersebar di Indonesia.
Dengan segenap tenaga, market share Advan di Indonesia pada kuartal 2 2018 mencapai 6 persen alias urutan lima di bawah Samsung, Xiaomi, Oppo dan Vivo. (*)
Ingin paket unlimited terbaik? Klik https://indosatooredoo.com/id/personal/producttariff/unlimited?utm_source=sinyalmagzadvertorial&utm_medium=awareness&utm_campaign=unlimited&utm_content=advertorial