Menurut estimasi kedua entitas tadi, setiap tahun terjadi 8.779 kasus pencurian atau sekitar 11,67 persen dari jumlah menara telekomunikasi dengan pencurian baterai yang mencapai 4.126 kali senilai Rp495 miliar.
Pencurian bahkan merembet ke modul yang tidak berguna di luar telko tetapi kemudian dijual lewat jual-beli online, pencurian feeder, kabel coaxial, bahan bakar generator yang jumlah keseluruhannya mencapai sekitar Rp80 miliar.
Gangguan masyarakat berupa penutupan akses masuk, permintaan sumbangan atau kompensasi perpanjangan sewa yang dialami operator dan penyedia menara setiap tahun mencapai lebih dari 12.000 kasus dengan kerugian Rp75 miliar.
Akhirnya semuanya menimbulkan ekonomi biaya tinggi baik dari sisi anggota ATSI, Aspimtel maupun masyarakat pelanggan yang terputus layanannya.