Tahun 2015, tampaknya akan seru oleh smartphone kelas bawah 2 jetian. Kelas premium musti minggir sejenak. Bagaimana tidak jika brand papan atas pun harus nyemplung di segmen ini. Kendati sebenarnya juga ada satu-dua produk, tetapi biasanya kurang unggul.
Sony Mobile baru saja pamerkan Xperia E4. Sebelumnya, Samsung sudah harap-harap lekas lepas seri Galaxy J1. Sekadar menyegarkan ingatan saja, dua tahun silam pabrikan ini sudah pernah rilis Galaxy J yang waktu itu termasuk kelas premium.
Galaxy J1 –yang seolah merupakan regenerasi Galaxy J- justru sebaliknya. Ia dirancang sedemikian rupa agar pada akhirnya bisa menorehkan angka di bawah Rp 2 juta sebagai harga konsumen. Dan, India yang jadi negara percontohan, hari ini (11 Februari) melepas dengan harga sekitar Rp 1,5 juta. Beberapa seri Galaxy yang tanggal rilisnya sama terpaksa harus rela mengantre. Bahkan seri Galaxy Z1 yang memakai OS Tizen dengan spek low end pun tak mau paksakan diri.
Galazy J1 jelas lahir sebagai upaya untuk menghadapi produk-produk seperti Xiaomi RedMi 1S maupun pasukan Android One. Lihat saja bagaimana bekal yang dibawa. Beberapa di antaranya dengan dua kamera, 5 MP (utama) dan 2 MP (depan). Kemudian dua kartu SIM, meski memakai jenis microSIM. OS Android versi KitKat yang juga jamak dipakai.
Jika beberapa produk memakai Mediatek, Galaxy J1 memilih chipset bikinan Shanghai, Tiongkok. Nama Spreadtrum barangkali jarang dikenal, tetapi perusahaan ini sudah cukup lama menghasilkan chipset untuk perangkat mobile. Spreadtrum mengangsurkan prosesor dual-core berkecepatan komputasi 1,2 GHz (Cortex A7). Sedangkan prosesor grafis mengandalkan Mali 400.
Secara teknis, sebenarnya Android One lebih tinggi. Apalagi seri dengan berat 122 gram ini hanya mengandalkan RAM 512 MB dan memori internal 4 GB. Dan baterainya pun masih setara dengan yang banyak digunakan oleh pasukan Android One, 1.850 mAH. Sony dalam hal ini lebih berani memberi kapasitas lebih besar. Tetapi Samsung menjejalkan aplikasi Ultra Power untuk mode hemat baterai.
Sekali lagi Samsung bukan brand kemarin sore. Begitu banyak inovasi teknologi yang lahir dan disematkan ke beberapa seri premium Galaxy. Termasuk mode-mode fun yang simple seperti selfie. Tak heran jika Galaxy J1 mengunggulkan fitur Palm Selfie. Ini adalah cara capture foto ala selfie dengan mengepalkan telapak tangan , lantas sensor akan mendeteksi tangan sebelum capture. Sebagai penanda di layar akan tampak garis yang dapat di-tap di titik layar mana saja.
Desain Galaxy J1 termasuk tidak mainstream. Terkesan simple, ada sedikit “aura” Galaxy Note 4, tapi yang lebih penting bodinya tipis sebesar 8,9 mm saja. Untuk mengurangi ongkos produksi, Samsung tak memilih AMOLED sebagai material layar. Melainkan cukup dengan jenis TFT dengan dimensi diagonal 4,3 inci.
Mampukah ia jadi idola di Indonesia? Menarik disimak. Di wilayah ini ada Sony Xperia E4, Asus Zenfone 4 dan 4S, Xiaomi RedMi 1S, ZTE Blade V5, dan berbagai produk lokal, termasuk Android One.
I see you don’t monetize your website, don’t waste your traffic, you can earn extra bucks every
month because you’ve got high quality content.
If you want to know how to make extra bucks, search for:
Mertiso’s tips best adsense alternative