Desain (Nilai: 7,5)
Menimang Samsung Galaxy J2 Prime terbilang nyaman. Cover belakang yang bertekstur membuatnya kesat. Tangan berkeringat pun tak mudah tergelincir saat menggunakannya untuk menelpon dan SMS. Ditambah lagi dimensi 144,8 x 72,1 x 8,9 mm pas di tangan. Tak terlampau kebesaran namun tak kekecilan juga saat dipegang.
Memiliki bentang layar 5,0 inch Samsung Galaxy J2 Prime beresolusi 540 x 960 pixels. Kurang tajam memang, tapi untuk ukuran ponsel kelas sejutaan layar depan ini cukup mewakili. Kepadatan pixel yang diadopsi sebesar ~220 ppi masih ramah menyapa mata di aspek visual. Melihat isi menu dari sudut rendah pun tak terkendala. Tingkat keterbacaan pun masih terjaga.
Layaknya ponsel Samsung kebanyakan, letak tombol pun mirip-mirip. Seperti tombol home di bawah layar, diapit tombol haptic recent dan back. Bergeser ke tepi, bagian kanan diisi tombol power, sedangkan di kiri tombol volume. Yang menarik, justru ada pada atas layar. Posisi kamera depan 5 MP berdampingan dengan LED Flash untuk selfie. Berdampingan dengan sensor-sensor yang diadopsi J2 Prime.
Pindah ke bagian punggung, ada speaker dan kamera utama 8 MP dengan LED Flash. Bersebelahan dengan lubang speaker sebagai pemuntah suara. Yang kurang menggembirakan kamera sedikit menonjol ke luar. Walhasil, ketika ditaruh di meja seperti ada yang mengganjal. Tapi malah oke sebagai pemberi jarak dengan speaker, agar muntahan suara tak langsung teredam.
Berdasarkan sisi subjektif SINYAL, desain yang dipunya Samsung Galaxy J2 Prime cukup dinamis. Identitas Samsung melekat kuat, seolah-olah engga bisa move on dari beberapa generasi sebelumnya. Tapi ini bisa jadi nilai plus, karena pengguna tak perlu banyak beradaptasi dengan pola desain yang diusung.