DAYA SAING
Tren smartphone kelas menangah sebenarnya bertumpu pada –salah satunya- resolusi kamera utama, yang rata-rata sudah 13 MP. Harga yang ditawarkan pun di kisaran Rp 1,7-2 jutaan. Bahkan banyak yang berani pangkas harga, sebut saja Infinix Hot S yang punya kamera 13 Mp dan 8 MP. Harga kejutannya hanya Rp 1,75 juta.
Lalu, pendatang baru, Lava seri Iris 870 dengan memiliki spek nyaris serupa Play Z5 dengan kamera utama 8 MP dan kamera depan 5 MP hanya dibanderol Rp 1,9 jutaan. Lenovo punya pula seri sejenis, tetapi memiliki baterai berkapasitas 4.000 mAh, yaitu seri Vibe P1M, pun berkamera 8 MP dan 5 MP. Oleh Lenovo dilego seharga Rp 1,8 juta.
Memang produk di atas minus fingerprint sensor. Kalau mau komparasi ada ZTE Blade V7 Lite, yang dibekali sensor sidik jari di punggungnya. Dibanding Play Z5, seri ini punya keunggulan pada kamera (13 MP dan 8 MP) pun telah memakai OS Android Marshmallow.
Hanya Rp 1,5 juta saja.
HiCore sebagai pendatang baru tampaknya harus cari kiat lagi agar faktor harga tidak jadi beban penjualan. Sementara kompetitor, bahkan yang bukan brand lokal pun punya keberanian besar menentukan kebijakan harga jual. (*)
SPESIFIKASI
PENDAPAT KAMI
HiCore hanya menjual hardware. Dengan harga yang di atas rata-rata kompetitornya, seri Play Z5 bisa dibilang rada mahal. Apalagi masih memakai Lollipop dengan kamera utama 8 MP pula. (*)
PLUS
Fungsi sensor sidik jari dikembangkan jadi multifungsi, bodi paduan metal dengan polikarbonat.
MINUS
Kamera utama hanya 8 MP, kinerja kurang mulus.