sinyal.co.id – Bayangkan satu contoh kasus pencurian sepeda motor yang sudah dilengkapi dengan sensor lokasi dan modem seluler. Si pencuri membawa kabur motor ke markasnya.
Dengan menggunakan aplikasi Maps (peta), alamat markas itu akan diketahui dan polisi bisa langsung melakukan penangkapan. Mudah sekali dipahami konsepnya.
Alur logika yang serupa diterapkan dalam melacak lokasi truk sembako, melacak orang, melacak barang, mendeteksi polusi di area tertentu, dan seterusnya.
Bayangkan jika markas si pencuri tidak terjangkau sinyal seluler. Mungkin di layar server akan muncul notifikasi, “objek berada di luar jangkauan”. Serupa dengan saat kita menelpon teman, lalu ada pemberitahuan, “nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan”.
Maka hilanglah motor itu dari pantauan. Makin banyak area blank spot atau yang belum terjangkau sinyal seluler, maka sistem pelacak semakin tidak bisa diandalkan.
Agar andal, diperlukan jaringan kabel fiber optik yang tergelar hingga ke tingkat Kelurahan dan RW, serta sinyal BTS yang melingkupi semua wilayah.