SINYALMAGZ.com – Pernikahan dini kembali terjadi. Kali ini antara bocah SD dan SMP di Kalimantan. Kabar pernikahan ini pun sempat viral di media sosial.
Lantas, apa sesungguhnya motif di balik pernikahan dini bocah SD dan SMP ini?
Dilansir dari akun Instagram @habar__kalimantan, Senin (4/2/2019), sepasang pengantin tersebut diketahui masih berstatus siswa kelas 6 SD dan kelas 1 SMP.
“Yang lagi viral pengantin kelas 6 SD lakiannya bniannya kelas 1 SMP di Binjai punggal pahuluan di daerah Halong.”, tulis keterangan dalam akun tersebut.
Dalam potret tersebut, terlihat sepasang pengantin muda sedang duduk di pelaminan dengan busana serba putih dan emas.
Dilansir dari Banjarmasin Post, Senin (4/2/2019), pernikahan anak di bawah umur ini terjadi Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Menurut informasi, sang pengantin wanita berinisial D (15) dan pengantin laki-laki berinisial AD (14).
Sementara itu, ayah dari mempelai pria secara terang-terangan mengakui kalau anak laki-lakinya memang sudah menikah.
Sang ayah beralasan, dua bocah di bawah umur itu sengaja dinikahkan karena permintaan keluarga. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menyelamatkan kedua anak yang sudah saling dekat dalam beberapa bulan terakhir.
Apalagi anaknya itu sudah beberapa kali ketahuan kabur dari rumah dan pergi ke rumah sang pujaan hati. Agar tidak terus-terusan kabur, keluarga pun memutuskan untuk menikahkan D dan AD.
“Terpaksa dinikahkan, karena tidak mau ditegur lagi. Ditegur di rumah, kabur ke rumah perempuannya. Ditegur di rumah perempuan, kabur ke rumah orang lain.”, ujarnya.
Sementara itu, instansi terkait yang ada di Kabupaten Balangan juga sudah mendatangi pasangan pengantin dan orang tua masing-masing untuk memastikan informasi yang beredar itu.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Balangan, Nor Ainani, membenarkan adanya peristiwa pernikahan dini tersebut. Bahkan, pihaknya juga sudah mendatangi keluarga serta kedua anak yang dinikahkan.
“Terjadinya kemarin.”, katanya, Jumat (1/2/2019).
Dengan adanya kejadian ini, maka pihak P2PA bersama instansi terkait pun berupaya melakukan pembinaan. Hal tersebut dilakukan agar masa depan D dan AD tidak terganggu.