SinyalMagz.com – Perancis berencana untuk tidak lagi menggunakan aplikasi peasan instan WhatsApp. Pasalnya, pemerintah Perancis berencana untuk menggunakan layanan pesan instan terenkripsi buatan negaranya sendiri.
Aplikasi tersebut ditargetkan untuk wajib digunakan oleh seluruh pemerintahan di Perancis pada musim panas mendatang. Aplikasi tersebut juga diharapkan dapat digunakan oleh seluruh warga sipil Perancis.
Dilaporkan The Verge, juru bicara Kementerian Digital Perancis mengatakan bahwa pihaknya sedang menyoroti penggunaan aplikasi terenkripsi asing, yang tidak memiliki server di Perancis.
Alasanya, Perancis tidak mau ambil risiko jika entitas lain di luar Perancis akan memata-matai administrasi negaranya dengan menggunakan aplikasi yang terenkripsi, atau tidak bisa dipantau pemerintah seperti WhatsApp dan Telegram.
Masih kita ingat, sebuah tim ahli kriptografi Jerman beberapa bulan lalu telah mengumumkan laporan yang cukup mengejutkan.
Pasalnya, tim kriptografer dari universitas Ruhr Bochum di Jerman itu telah mengumumkan di Konferensi Keamanan Crypto Real World di Zurich, Swiss, bahwa mereka telah menemukan kekurangan dalam obrolan WhatsApp Group. Dimana kekurangan tersebut memungkinkan seseorang untuk menyusup secara diam-diam ke obrolan kelompok pribadi tanpa izin admin.
Peneliti dari tim ahli kriptografi Jerman itu juga menyebutkan bahwa periset telah menemukan celah keamanan yang signifikan pada WhatsApp Group.
Temuan ini dipresentasikan pada konferensi Real World Crypto, di Zurich, beberapa waktu lalu. Sekelompok peneliti dari Universitas Ruhr meneliti beberapa aplikasi perpesanan untuk keamanan.
Dikatakan oleh juru bicara Kementerian Digital Perancis, pemerintah harus menemukan cara untuk memiliki layanan pesan instan terenkripsi sendiri, yang tidak dienkripsi oleh Amerika Serikat (AS) atau Rusia.
Sekitar 20 pejabat dan petinggi aparatur sipil negara Perancis saat ini diketahui sedang menguji coba layanan pesan instan buatan negaranya sendiri.
Aplikasi pesan instan asal Perancis tersebut telah didesain oleh para pengembang, menggunakan kode free to use atau bisa digunakan cuma-cuma dengan mengunduhnya secara online. Sehingga ada kemungkinan, aplikasi tersebut akan tersedia di software open source.