Peran Penting AI di Industri

Kecerdasan buatan atau artificial Iintelligence (AI) memainkan peran penting di berbagai bidang dan sektor industri, dan teknolopgi terbaru lain, diadopsi XL Axiata untuk meningkatkan kalitas dan manfaat produk-produk layanannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat pada event ”Technology Days 2024” yang mengangkat tema “AI for Sustainable Tomorrow”, pekan lalu di XL Axiata Tower, Jakarta.

Beberapa pembicara hadir, di antaranya mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Dirut Kominfo, Fadhilah Mathar, Direktur & Chief Enterprise Business and  Corporate Affairs Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, Kepala Pusat AI ITB, Ayu Purwarianti. Juga beberapa pembicara dari Tiket.com, Grab, Astra Digital International, Ericsson, Kalbe, ZTE, BCA, AWS, Huawei, dan APAC.

Technology Days 2024 mengedukasi dan menginspirasi terkait bagaimana AI dapat mendukung keberlanjutan bisnis. Pemanfaatan teknologi AI jadi perhatian utama yang sekaligus menunjukkan upaya yang sedang dilakukan XL Axiata mengimplementasikannya dalam berbagai lini bisnisnya, termasuk produk layanan terbaru dan yang akan datang.

Ujar Direktur & CTO XL Axiata, I Gede Darmayusa, kecanggihan AI memang tidak perlu diragukan, ”Namun kita mesti tahu bagaimana cara memanfaatkannya, mengoptimalkan AI untuk mempermudah kita baik dari sisi bisnis atau lainnya”.

AI jadi sebuah teknologi terbaru yang seksi untuk dibahas, karena pemanfaatan AI ini begitu luas, di hampir seluruh aspek. Misalnya pada sektor telekomunikasi, keuangan, kesehatan, pendidikan, retail & ecommerce, transportasi hingga keamanan cyber. Di sektor ini AI memberi dampak cukup besar, sehingga perlu dipahami cara pemanfaatannya agar apa yang disediakan dapat bermanfaat.

Menurut Gede, AI sudah diterapkan di beberapa bagian, seperti chatbots dan virtual assistant untuk layanan pelanggan, optimisasi jaringan, deteksi penipuan,cyber security, optimasi layanan dan automasi layanan pelanggan dan mengurangi emisi karbon.

Technology Days dibuat lebih besar dengan lebih banyak kelas yang bisa diikuti sesuai minat peserta, dengan banyak show case. XL Axiata melibatkan 13 mitra perusahaan teknologi terkemuka, antara lain Huawei, Ericsson, ZTE, Nokia, Lintas Teknologi, Alita, Transcelestial, AWS, Edotco, Protelindo Group, Tower Bersama, dan Cisco. BCA turut berpartisipasi sebagai mitra industri perbankan.

Event ini terdiri dari berbagai sesi, termasuk pameran, seminar, talkshow, dan kelas edukatif dengan motivasi dari para ahli dari berbagai sektor dan kolaborasi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. Beragam agenda diikuti internal dan akademisi, pemerintah dan juga pemerintahan.

Dibahas teknologi-teknologi , termasuk chatbots, pemantauan jaringan real-time, augmented reality (AR), dan virtual reality (VR),  dengan memanfaatkan jaringan 5G untuk memberi respon lebih cepat, analisis data yang lebih efektif, serta pengalaman pengguna yang lebih imersif. Showcase yang ditampilkan mitra mencakup berbagai solusi teknologi terbaru.

Soal pengurangan genset

Melalui acara ini, XL Axiata berharap dapat menambah wawasan bagi para peserta, dari sisi bisnis dapat mendorong industri teknologi dan telekomunikasi untuk terus bisa mengoptimalkan pemanfaatan AI dengan teknologi terkini. Kegiatan seperti ini bisa menjadi lebih besar dan lebih banyak didukung perusahaan, instansi dan akademisi sehingga dapat lebih menarik dan bisa diikuti seluruh lapisan masyarakat.

Pada acara ini dibahas strategi keberlanjutan dengan AI Automation. Adopsi AI secara umum dapat berkontribusi dalam pencapaian target-target keberlanjutan yang meliputi efisinesi penggunaan energi, pengelolaan limbah, pemantauan jejak karbon, manajemen smart building, rantai pasok berkelanjutan, juga integrasi energi terbarukan dan keberlanjutan berbasis data.

Menurut Direktur XL Axiata, Yessie D. Yosetya, masa depan pekerjaan, AI  dan keberlanjutan adalah topik yang saling terkait, keberlanjutan menjadi fokus utama saat ini dari pelaku bisnis dan juga pemerintah.  Teknologi AI dapat digunakan untuk memonitor dan mengelola dampak lingkungan. ”AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan energi, memprediksi dan memitigasi dampak perubahan iklim dan meningkatkan sistem pengelolaan limbah,” katanya.

Topik keberlanjutan, katanya, menjadi fokus inti bagi pelaku bisnis dan pemerintah dan mereka makin sadar akan dampak lingkungan yang timbul. Praktik berkelanjutan, seperti mengurangi jejak karbon, meminimalkan limbah, dan melestarikan sumber daya, mulai diintegrasikan ke dalam strategi bisnis, dan transisi ke sumber energi terbarukan yang semakin cepat.

XL berupaya fokus pada pengurangan emisi cakupan 1 dan 2 melalui inisiatif seperti pengurangan genset, fitur hemat daya RAN, pengoptimalan peralatan jaringan, dan penyederhanaan site ke konsep yang lebih ramah lingkungan. Tahun lalu mereka meluncurkan inisiatif mengurangi emisi cakupan 1 dan 2, dan untuk cakupan 1, langkah-langkah seperti de-scoping genset dan penambahan baterai untuk penghematan bahan bakar dapat mengurangi emisi hingga 286 ton CO2e.

Konsumsi listrik bagian penting operasional XL Axiata, emisi cakupan 2 jadi kontributor emisi terbesar, dengan 695.828-ton CO2e yang dihasilkan pada tahun 2023. Inisiatif seperti fitur hemat daya RAN dan optimalisasi peralatan jaringan dapat mengurangi emisi hingga 39.598-ton CO2e.

Untuk Cakupan 3, dilakukan kolaborasi dengan partner, mempercepat akselerasi target penurunan emisi. XL Axiata juga membuat program apresiasi bertajuk “XL ESG Warrior 2024”, berbentuk apresiasi kepada partner yang juga menjalankan berbagai upaya terkait keberlanjutan dalam cakupan ESG (environment, social, governance).

Ada 8 partner, PT Huawei Tech Investment, PT. Ericsson Indonesia, Nokia, PT Alita Praya Mitra, Tower Bersama Group, Amazon Web Services, Protelindo Group, dan Lintas Teknologi Indonesia yang meraih penghargaan XL Axiata ESG Warrior 2024. (*/hw)

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled