SINYALMAGZ.com – Seorang wanita penumpang taksi online (taksol) dilaporkan mengalami body shaming atau mendapat komentar negatif pada bagian fisik. Hal itu dialami oleh seorang penumpang sekaligus pemilik akun Instagram bernama @Kemalasari.
Penumpang tersebut lalu mengunggah pengalaman pahitnya itu ke Instagram Stories pada hari Selasa (6/11/2018) kemarin.
Terlihat, foto dirinya yang diunggah oleh pengguna akun Facebook bernama @Raden Arjuno Ireng, pada grup bernama “Komunitas GrabBike Indonesia”.
Akun yang diduga milik seorang driver itu ketahuan mencela Kemalasari dengan menyebutnya sebagai “kuda nil”.
Kemalasari kemudian menuliskan pengalaman pahit yang dialaminya itu.
“Selama ini gue naik @grabid enggak kenapa-kenapa. Baru aja pagi ini kena body shaming. Wow.”, tulis Kemalasari.
Kemalasari juga mengunggah tangkapan layar profil driver itu pada aplikasi Grab.
“Sopirnya kayak gini. btw, @grabid, kalau nyari driver mungkin boleh ditatar dulu?”, ungkap Kemalasari.
Pada Story selanjutnya, Kemalasari lalu menuliskan, “Guys, gue enggak apa-apa sih. Kena body shaming juga udah biasa, saking udah seringnya sampai bodo amat. Cuma keselnya, kenapa ditaruh di grup FB gitu? Kan isinya pasti banyak (emoji menangis).”
Kemalasari sendiri mengaku enggan mengadu melalui akun resmi Twitter Grab. Hal ini karena, menurut Kemalasari, dinilai tidak solutif.
“Terus sekarang kayaknya jadi malas komplain di Twitter. Akun-akun official kayak akunnya Grab juga enggak solutif. Oh, terus netizen-nya juga ganas. Serem sekarang main Twitter, so judgemental.”, tutup Kemalasari.
Belum ada tanggapan dari driver terkait serta pihak Grab terkait keluhan Kemalasari ini.
Tips dari Kemenhub untuk cegah pelecehan saat naik taksi online
Pelecehan yang sering terjadi pada penumpang taksi online menjadi perhatian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kepada penumpang dihimbau agar mengingat sejumlah poin berikut ini agar terhindar dari tindakan tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, menuturkan bahwa penumpang taksi online sebaiknya memastikan sopir yang mengantarnya memiliki identitas yang jelas. Identitas tersebut, dikatakan Budi, sebaiknya diingat atau bisa dikirim ke orang terdekat.