SinyalMagz.com – Beberapa hari terakhir, kasus terorisme kembali marak terjadi di Indonesia. Sebut saja kasus bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya pekan lalu. Internet pun menjadi media untuk melancarkan aksi teror para teroris, dan salah satunya adalah Facebook.
Ya, Facebook menjadi salah satu sosial media yang digunakan para teroris untuk melancarkan serangan terorisme yang terjadi di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kominfo, Kepolisan, Facebook, dan Google pun menggelar pertemuan membahas seputar konten terorisme.
“Akun Facebook sekitar 450 sudah di blokir. Twitter sekitar 60 sampai 70%, sekitar setengahnya sudah kita take down. Telegram sekitar 300, dan YouTube sebesar 70% sekitar 250.”, ujar Menteri Kominfo, Rudiantara, di kantornya, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Rudiantara menambahkan bahwa, pihaknya bersama Kepolisian RI terus memonitor segala konten berbau radikalisme dan terorisme.
Menurutnya, jika masih ada konten terorisme di platform tersebut yang belum diblokir, dibutuhkan untuk proses penyelidikan Kepolisian.
Rudiantara menghimbau kepada masyarakat untuk segera menghapus semua konten terorisme.
“Jika konten terorisme cepat diselesaikan karena menyangkut keamanan NKRI. Bukan berarti konten negatif lain tidak diperhatikan, namun konten terorisme lebih diprioritaskan.”, ucap Rudiantara.
Sementara itu, sejumlah cara pun juga telah dilakukan Facebook untuk menanggulangi konten radikal tersebut. Termasuk men-takedown konten negatif.
“Kami bekerjasama dengan Kominfo dan Kepolisian untuk memberantas konten terorisme. Jika menemukan akun terorisme, pasti sudah kita take-down.”, ujar Ruben Hattari, selaku Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, di kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Ruben menjelaskan bahwa, sekitar 450 akun radikalisme dan terorisme di Facebook sudah diblokir. Ruben pun bersama pihaknya terus memonitor tindakan terorisme di Facebook.
“Pengguna Facebook bisa melaporkan langsung konten terorisme tersebut. Di Facebook ada tools-nya yang dapat melaporkan konten negatif. Jika sudah dilaporkan, akan segera kami blok akun tersebut.”, jelas Ruben.
Ruben menghimbau para pengguna Facebook agar tidak takut akan tindakan teroris tersebut. Facebook menunjukkan keprihatinannya atas aksi teror yang terjadi.