SINYALMAGZ.com – Mengunggah foto di media sosial memang hak bagi siapa saja. Masalahnya, hal tersebut akan sangat tidak beretika jika mengunggah foto yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal demikian yang sekiranya terjadi pada pemuda satu ini.
Dikutip dari laman Tribun Bali, seorang pemuda berinisial MS nekat menjadi dokter gadungan demi pencitraan dirinya di media sosial.
Pemuda berusia 25 tahun itu ingin agar teman-temannya di media sosial menganggap dirinya sebagai dokter, meski tak demikian kenyataannya. MS bahkan rela mendatangi Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali, hanya untuk berpose selayaknya seorang dokter.
Peristiwa ini terjadi pada hari Senin (10/9/2018) kemarin, sekitar pukul 14.00 WITA. Pria asal Lombok itu, menurut pihak kepolisian, diketahui bekerja sebagai Staf Marketing Perusahan swasta di Denpasar, Bali.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima dari Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Adnan Pandibu, Senin (10/9/2018) malam, MS mendatangi kantor PMI RSUP Sanglah.
“Dia pakai baju seperti baju dokter (baju jas putih). Selang beberapa saat dilihat oleh seorang dokter yang bekerja di RSUP Sanglah dan Satpam. Karena mencurigakan, ditanyalah laki-laki tersebut, apakah dia seorang dokter. Namun dia menjawab bahwa dia bukan dokter.”, kata Adnan.
Setelah ditanya alasannya datang ke lokasi oleh Dokter dan Satpam, pemuda itu beralasan bahwa dirinya nekat menggunakan jas putih seperti baju dokter dengan tujuan mengambil foto dirinya (selfie) dengan latar kantor PMI RSUP Sanglah.
“Nah, kata dia foto tersebut akan di-share ke Facebook miliknya, dengan tujuan agar orang-orang yang berteman dengannya akan menganggap dirinya sebagai dokter, walaupun sebenarnya bukan dokter.”, jelas Adnan lagi.
Atas keterangan MS tersebut, maka Satpam dan beberapa dokter RSUP Sanglah mengamankannya dan membawanya ke Polsek Denpasar Barat.
Dari keterangan dan hasil interogasi pihak kepolisian, saat ini tidak ditemukan bukti-bukti bahwa pria tersebut melanggar hukum.
Diketahui pula, MS baru sekali melakukan hal tersebut.
“Kami sudah melakukan interogasi, menggali maksud dan tujuan serta motifnya, termasuk memeriksa dan menggeledah kos-nya. Sampai saat ini belum ditemukan bukti perbuatan yang dilakukan merugikan orang lain.”, tambahnya.
Sebelumnya, Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Denpasar, I Ketut Dewa Kresna, mengatakan bahwa MS diamankan lantaran mengaku sebagai residen anak di RS Sanglah.
Dewa Kresna menceritakan, kronologi awal penangkapan MS, yakni karena yang bersangkutan membangun komunikasi dengan seorang residen asli RS Sanglah lewat pesan inbox media sosial.
“Orang ini mengaku sebagai residen anak di sini (RS Sanglah). Dia chat sama residen asli di RS Sanglah lewat Facebook, minta kenalan dan alamat rumah. Nah, orang residen asli ini semakin curiga, akhirnya di-share ke group residen. Orang ini juga memanggil senior dengan ‘bos’, panggilan itu antara senior dan junior di Sanglah itu gak ada, jadi mereka curiga.”, jelas Dewa Kresna.
Berawal dari kecurigan tersebut, MS pun akhirnya ditemui di depan ruang Bank Darah RS Sanglah. Dan saat diamankan, ia sama sekali tidak melakukan perlawanan.
Dikatakan Dewa Kresna, ketika diamankan MS mengenakan seragam dokter lengkap, namun bukan seragam RS Sanglah.