sinyal.co.id
Di tengah kritik bagi generasi muda yang lemah fisik maupun mental, muncul satu olahraga sekaligus komunitas anak muda urban. Bernama Parkour, komunitas ini membantah anggapan lemah tersebut. Pasalnya olahraga ini menuntut praktisinya untuk menjadi lebih kuat, tangguh, dan berguna bagi orang lain.
Melompat dari gedung ke gedung. Berlari sambil melewati halang rintang. Jatuh berguling dari ketinggian, hingga melakukan gerakan-gerakan ekstrem di udara menjadi ciri khas olahraga ini. Tidak heran karena aksinya yang terlihat ekstrem dan menawan, olahraga urban ini kerap muncul di film, iklan televisi, maupun acara-acara lain.
Parkour dan komunitasnya sendiri telah tersebar hampir di tiap kota-kota besar Indonesia, salah satunya Jakarta. Komunitas Parkour di Jakarta sudah ada sejak Agustus 2007. Moto mereka adalah To be Strong To be Useful. Kurang lebih artinya seperti ini, menjadi kuat sekaligus bermanfaat.
SINYAL pun berkesempatan menyambangi komunitas yang rutin berlatih tiap hari Minggu, di bilangan Gelora Bung Karno ini. Saat SINYAL berkunjung, tampak para praktisi Parkour Jakarta sedang melakukan pemanasan dan latihan dasar yang menguras tenaga. Latihan rutin mereka saat itu meliputi joging, push up, dan latihan fisik lainnya.
Setelah melahap pemanasan yang cukup berat, barulah praktisi-praktisi Parkour ini berlatih gerakan-gerakan khas mereka. Melompat, berguling, menaiki tembok tinggi dan melewati rintangan (obstacle). Kelihatannya boleh ekstrem, tapi ternyata semua ada tekniknya agar aman.
“Pengertian parkour itu sendiri, seni berpindah tempat dari poin A ke poin B secara efektif dan efisien.” ungkap Dewa, salah satu anggota Parkour Jakarta yang bertindak sebagai Guide bagi rekannya yang lain.
“Di sini kita mengembangkan rintangan menjadi bentuk bar portable atau bentuk-bentuk meja seperti itu.” tambah pria yang telah berlatih Parkour sejak 2012 silam.
Ternyata semua itu merupakan refleksi kehidupan sehari-hari di mata praktisi Parkour. Rintangan-rintangan tersebut merupakan gambaran masalah dalam kehidupan sehari-hari. Praktisi Parkour pun ditantang untuk menyelesaikan masalah tersebut seefektif dan seefisien mungkin. “Jadi selain melatih badan juga melatih pola pikir juga di Parkour.” tuturnya.
Moto To be Strong To be Useful membuat mereka percaya bahwa semakin kuat seseorang, semakin berguna individu itu bagi orang lain. Tidak heran bila mereka sangat menyukai metode olah fisik yang berat-berat.
Untuk praktisi pemula, ada semacam gerakan push up separuh tubuh yang dilakukan sebanyak ratusan kali. Begitu pula dengan gerakan-gerakan lainnya yang dilatih berulang-ulang. Gunanya agar tubuh terbiasa dan mengingat secara otomatis gerakan yang dimaksud. Hal itu untuk mengurangi resiko cidera dan meningkatkan daya tahan fisik para praktisi Parkour.
Walau terlihat ekstrem, sebenarnya olahraga ini bisa dilakukan oleh segala kalangan. Tidak heran bila ada anak-anak yang terlihat ikut berlatih. Selain anak-anak, praktisi Parkour wanita juga terbilang kerap mengikuti latihan rutin tiap minggunya. Hanya saja saat SINYAL berkunjung, praktisi wanita yang disebut Traceuress ini sedang absen.
Urusan keamanan juga menjadi prioritas dalam olahraga ini. Maka dari itu, latihan rutin mereka di Taman Krida Loka Senayan selalu didampingi Guide. Para Guide ini merupakan praktisi yang telah berlatih selama bertahun-tahun dan memahami unsur keamanan dalam gerakan-gerakan Parkour yang tampak berbahaya. Fungsinya tentu saja agar latihan Parkour tidak berujung menjadi cidera serius.
Di atas semua itu, praktisi Parkour Jakarta mengaku banyak menemukan saudara baru di komunitas ini. Tidak heran mereka kerap membuat acara kumpul-kumpul di luar latihan rutin, seperti nonton bareng, nongkrong, maupun mengadakan acara Jamming Nasional. Jamming Nasional ini sendiri acara rutin yang mengumpulkan praktisi Parkour dari seluruh Indonesia tiap tahunnya. Di acara itulah biasanya terjadi interaksi dan berbagi ilmu yang lebih luas lagi di antara komunitas Parkour. Bukankah jadi kuat dan bermanfaat itu lebih enak kalau dilakukan bersama-sama bukan?
Lalu