Migrasi TV Analog ke Digital di Jabodetabek Ditunda sampai 2 November 2022

WWW.SINYALMAGZ.COM – Rencana pemerintah menutup layanan televisi analog atau ASO (analog switch off) yang untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) yang semula ditetapkan pada 5 Oktober 2022, ditunda hingga 2 November 2022 pukul 24.00, menurut keterangan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Penundaan dilakukan karena ada permintaan dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) supaya ASO dilakukan pada 2 November 2022 serentak untuk seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini ASO telah dilakukan di 18 wilayah layanan yang mencakup 40 kabupaten/kota, dan masih akan dilakukan ASO di 94 wilayah layanan lagi.

ATVSI dan LPS (Lembaga Penyiaran Swasta) menyatakan siap melaksanakan seluruh langkah-langkah persiapan teknis ASO pada 2 November 2022 melalui sosialisasi yang masif, pendistribusian STB (set top box) dan instalasi pada perangkat TV masyarakat yang berhak mendapatkan STB. Kebijakan ASO akan menyebabkan semua televisi analog tidak akan bisa menangkap siaran televisi digital, sehingga pemiliknya harus menggunakan STB, atau mengganti televisinya dengan televisi digital yang sudah ada di pasar sejak beberapa tahun lalu.

Pemerintah akan membagikan perangkat STB kepada masyarakat kurang mampu, sementara yang lain bisa membeli sendiri STB di pasar, yang sudah dipasok oleh 45 perusahaan dengan 70 tipe berbeda.

Migrasi siaran televisi analog ke digital dilakukan di 112 Wilayah Layanan yang meliputi 341 daerah administratif kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Saat ini 90 Wilayah Layanan sudah disiapkan infrastruktur multipleksing, sehingga masyarakat setempat sudah bisa beralih ke siaran televisi digital, dan TV swasta yang sudah melakukan migrasi ke siaran digital atau simulcast ada 556 dari 693 pemegang izin siaran analog.

Penggunaan teknologi digital untuk televisi siaran akan membuat siaran TV yang lebih bersih dan jernih, serta lebih banyak pilihan program siaran dibandingkan dengan siaran TV analog. Sementara di penggunaan kanal frekuensi, TV digital lebih efisien melalui infrastruktur multipleksing, penyelenggaraan penyiaran menjadi lebih efisien dan konten siaran yang lebih beragam.

Menurut studi Boston Consulting Group (BCG) tahun 2017, ASO akan memberi efek ganda dan berdampak kepada  perekonomian, antara lain berupa penambahan 181.000 kegiatan usaha baru dan penciptaan 232.000 lapangan pekerjaan baru. Juga peningkatan penerimaan negara berupa pajak dan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) sebesar Rp 77 triliun serta kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 443,8 triliun.

Juga dampak efek ganda ekonomi dan sosial lainnya bagi masyarakat di sektor pendidikan, kesehatan, dan UMKM. Dampak efek ganda dari digitalisasi penyiaran dikatakan akan jauh lebih besar dibandingkan dengan studi BCG tadi. (*)

 

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled