XL Axiata berupaya mengurangi dampak kasus bullying dan cyber-bullying terhadap perempuan Indonesia, dengan edukasi literasi digital, didukung layanan konvergensi untuk privasi data dan keamanan jaringan internet. Mereka mendukung percepatan literasi digital perempuan Indonesia, lewat program Sisternet.
Bullying, salah satu masalah sosial yang sering terjadi, baik di kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa. Secara umum, bentuk kekerasan terhadap sesama terbagi dalam 4 jenis, bullying verbal, fisik, relasional dan cyber–bullying.
Bersama Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, mereka menggelar “Sisternet Goes to Campus” yang bertema Kenali, Sadari, dan Atasi Bullying. Sebanyak 2.000 lebih mahasiswi diajak membuka wawasan, membahas sejumlah isu perempuan dan menemukan solusinya.
Ikut pula artis Marshanda, content creator, Gritte Agatha, dan psikolog sekaligus Puteri Indonesia Jambi 2019, Offie Natalia Ada tokoh perempuan Yanieta Arbiastuti yang juga istri Walikota Pontianak, serta Head Youth Marketing Communication XL Axiata, Nahdiah Estu Pawestri.
Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O. Baasir bersama Wakil Rektor Bidang Kerjasama Universitas Tanjungpura, RM Rustamaji membuka acara di Auditorium Universitas Tanjungpura, Selasa (14/11).
Program Sisternet Goes to Campus salah satu wujud komitmen bersama memperluas literasi digital di kalangan anak muda dan perempuan Indonesia. Alasan mengangkat tema terkait perundungan (bullying) mengacu pada data Unicef 2022, sebanyak 45% dari 2.777 anak mengaku pernah menjadi korban cyber-bullying. “Paling sering terjadi di lingkungan sekolah dan kampus, yang seharusnya merupakan tempat setiap orang menimba ilmu dengan tentram dan damai,” kata Marwan O. Baasir.
Menurut RM Rustamaji, setiap mahasiswi di Universitas Tanjungpura berpotensi menjadi pilar kekuatan yang tak tergantikan dalam keluarga, masyarakat, dan di semua bidang kehidupan. Namun terkadang mereka harus menghadapi tantangan yang tak terlihat, membentuk bayangan trauma yang panjang dalam kehidupan mereka. “Isu bullying bukan masalah sepele, bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal psikis, emosional, dan sosial,” katanya.
Sisternet menjadi program CSR XL Axiata menjadikan perempuan Indonesia cakap digital dan mandiri secara ekonomi. Target satu juta perempuan go-digital, Sisternet berinovasi menyediakan kelas-kelas edukatif dan fitur-fitur terbaru dari aplikasinya untuk beragam minat perempuan. Seperti bisnis, pemasaran digital, berbagi, kecantikan, untuk meningkatkan literasi digital perempuan Indonesia.
Acara talkshow Sisternet Goes to Campus juga mengundang 15 UMKM perempuan Pontianak binaan Sisternet dan telah mengikuti sejumlah training pengembangan produk UMKM yang digelar XL Axiata. Mereka, UMKM Teman Negemilku, Pempek Lebuana, Kerupuk Basah Enduls, Hap Kimbab by Ngelahap, dan Gerai Tionly memproduksi makanan ringan. Juga UMKM FSA Boutique, Shaqierra Collection, HAE.Bracelet, giftsbynacca.co, Yang Ciamik, CEBC, QL Cosmetic, You Deserve It, dan Withijab produksi ragam fashion dan souvenir, serta UMKM dari Pegadaian.
Terdapat peningkatan 30% produktivitas produksi produk, 75% dalam menggunakan pemasaran digital, dan 13% omset naik bagi perempuan pemilik bisnis kecil setelah mereka bergabung ke dalam binaan Sisternet. Mereka rutin bergabung ke dalam kelas-kelas edukasi pemanfaatan sarana digital yang telah disiapkan.
Informasi yang disajikan tidak hanya mengenai materi-materi pengembangan bisnis tetapi juga membahas kehidupan sehari-hari perempuan bersama keluarga serta kisah-kisah menginspirasi dari perempuan yang sudah berhasil di usahanya. Informasi dan keseruan Sisternet juga bisa didapatkan di sosial media melalui platform YouTube, Instagram, Facebook, dan Twitter.
Sisternet ada dalam bentuk aplikasi di Android dan iOs dengan banyak fitur. Seperti artikel edukasi, berbagai kelas webinar bertopik menarik, forum edukasi melalui diskusi pintar, toko Sister yang merupakan slot promosi untuk para UMKM perempuan binaan Sisternet, dan juga web banner gratis yang dapat digunakan untuk promosi. (*)
