Marshall Major Black, Headphones Paling Pas untuk Rock n Roll!

Fitur

Marshall mengklaim headphones mereka ini punya fitur noise cancelation. Ini adalah satu teknologi yang memang diperlukan dalam headphones on ear masa kini. Pasalnya, headphones bertipe on ear tidak menutup rapat telinga hingga ada saja suara yang bocor.

Akan tetapi noise cancelation pada headphones ini terbilang cukup sukses. Fitur ini mampu meredam suara dari luar dengan tingkat isolasi tinggi. Ruangan yang semula berisik bisa tiba-tiba terasa hening saat mengenakan headphones ini. Apalagi ketika Anda mendengar musik High Quality di volume 75 dB keatas.

Kinerja

Untuk mengetahui kinerja Marshall Major ini, tes yang dilakukan SINYAL disesuaikan dengan penggunaan secara umum. SINYAL menyambungkan headphones ini ke smartphone dan menjalankan file MP3 berkualitas rendah. Hasilnya, headphones ini mampu membantu meningkatkan pengalaman mendengar file musik kualitas rendah dengan cukup baik.

Marshall_1SINYAL jugamencoba menyambungkan dengan perangkat audio player HiFi untuk mendengarkan detil suara yang lebih baik. Barukelihatan karakter aslinya sang Marshall Major, menggelegar dan jernih. Tidak cukup sampai disitu, SINYAL memasangkannya ke komputer untuk memutar beragam file audio di YouTube. File audio yang diputar sampai kualitas 24 bit. Hasilnya pun setali tiga uang.

Secara spesifikasi, headphones ini memiliki responsivitas di rentang frekuensi 20Hz-20kHz. Namun setelah diuji dengan beragam jenis dan kualitas file musik, baru kelihatan kalau headphones ini memiliki kekuatan di frekuensi tertentu. Ini menimbulkan pengalaman audio yang begitu personal. Artinya, karakteristiknya berpihak pada genre musik tertentu.

Kekuatan utama headphones Marshall Major ini ada pada kinerja bass di sekitar frekuensi 50 Hz dan upper midrange 2.5 kHz. Kuat dan kental di frekuensi tersebut membuat karakternya sangat pas dengan musik rock, rock n roll, progressive rock, metal, dan power pop. Harmonisasi gitar dan bass di genre tersebut menjadi lebih garang.

Lagudari AC/DC, Pink Floyd, Dream Theater, Muse , 30 Second to Mars, sampai Asking Alexandria jadi keren di headphones ini. Begitu juga lagu pop dan akustik bisa diterjemahkan dengan cukup detil.

Sayang soundstaging ataupenempatan posisi instrumen tidak ditata dengan apik. Otomatis suara bass dan gitar rythm jadi mendominasi. Gebukan drum, terutama suara snare dan hi hat terdengar sedikit mendem.

Penasaran, SINYAL pun memainkan lagu Tama Starclassic B/B – test and drum solo by Andrea Mattia. Terlihat jelas sekali gebukan drum Andrea Mattia kurang bertenaga di headphones ini, walau masih bisa dinikmati dengan baik.

SINYAL lanjut mengujinya dengan musik kekinian, EDM. Sebut saja Armin Van Buuren, Afrojack, Tiesto, Calvin Harris, sampai Alesso.Mendengarkan lagujenis EDM di headphones ini jadi kacau atau kehilangan feeling.

Marshall Major punya karakter rock yang terlalukental, hingga tidak bisa menerjemahkan mixing bass yang dinamis dan cukup dalam di genre EDM. Apalagi dipaksa memeras keluar detil instrumen sintetis gubahan artis-artis EDM yang dimaksud.

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled