SINYAL.co.id-Branding merupakan salah satu pekerjaan yang sangat besar. Membangun brand agar kuat dan terpercaya dibutuhkan komitmen. Selain menyita waktu, butuh orang yang ulet untuk membesarkan brand produk maupun perusahaan.
Seorang wanita cantik asal Tiongkok kini mencoba bertarung di Indonesia. Tujuannya untuk membesarkan brand ponsel Infinix yang belum lama bercokol di tanah air. Marcia Sun, didapuk menjadi Country Manager Infinix di wilayah Asia Tenggara.
Di Indonesia sendiri, wanita ulet yang satu ini tahu betul, mereka datang tanpa seorang pun yang tahu. Namun di bawah kepemimpinannya, pelan tapi pasti brand Infinix mulai dikenal masyarakat. Ini terhitung sebuah prestasi, mengingat begitu keruhnya persaingan industri ponsel di tanah air. Bagaimana wanita kelahiran Chengdu 30 tahun silam ini, membangun citra Infinix di tanah air? Berikut petikan wawancara Kami dengannya.
Bila berbicara soal Infinix, kira-kira apa yang ditawarkan brand ini ke konsumen di tanah air?
Kami menekankan pada produk dengan spesifikasi tinggi namun dengan harga terjangkau.
Banyak yang mengatakan Infinix dan Xiaomi ini punya strategi branding yang mirip-mirip. Bagaimana pendapat Anda?
Xiaomi dan Infinix itu berbeda sama sekali. Kami datang ke Indonesia tanpa ada yang mengenali. Tapi itu jadi motivasi bagi Kami untuk bersaing. Masih banyak yang harus Kami kerjakan, Kami tahu apa yang diinginkan konsumen di sini. Kami tidak ingin terlalu memburu posisi puncak. Kalau kita tumbuh dengan sangat cepat, kita bisa mati dengan cepat juga. Kami ingin melakukannya step-by-step. Walau Kami melakukannya dengan lambat, tapi Kami tahu Kami bisa sampai tujuan Kami.
Lalu brand mana yang kira-kira menurut Anda, memiliki kemiripan dengan Infinix sendiri?
Bila berbicara masalah brand, sedikit sulit untuk membandingkannya. Banyak orang menghubungkan Kami dengan Xiaomi, tapi Kami mengganggap Xiaomi tidak sama dengan Infinix. Secara global Xiaomi sangat besar. Mereka seperti langit, lalu Kami hanya kentang di dalam tanah.
Beberapa juga menyamakan produk Kami dengan Oppo, namun Kami belum bisa mengatakan Kami punya kemiripan dengan brand lain di Indonesia.
Apa yang Anda lakukan dalam kondisi persaingan yang makin ketat seperti sekarang ini?
Industri mobile sekarang tidak seperti dulu lagi. Orang-orang kini bertarung dengan satu sama lainnya. Tapi Kami tidak ingin melakukan hal itu. Kami hanya melakukan hal terbaik yang bisa Kami lakukan.
Sejujurnya persaingan industri ponsel di Indonesia sangat besar. Lapak online sebenarnya masih kecil dibandingkan dengan penjualan offline. Beruntungnya Infinix punya basis penggemar yang besar. Kami punya rencana jangka panjang di Indonesia, Kami tidak ingin besok tiba-tiba menghilang begitu saja.
Apa Infinix punya racikan khusus untuk menentukan harga produk mereka, hingga selalu mengeluarkan produk bagus dengan harga terjangkau?
Kami tidak memiliki plafon harga tertentu. Karena teknologi punya waktu pembaharuan yang sangat cepat. Kami tidak tahu akan ada teknologi baru di tahun-tahun berikutnya. Jadi Kami tidak pernah menentukan harga. Seperti dua tahun lalu, ponsel 3G masih menjadi idola dengan harga tertinggi. Setelah teknologi 4G datang semuanya berubah.
Jika teknologi baru datang dan mengharuskan Kami membawanya ke produk baru Kami, tentunya tidak cuma Kami yang menaikan harga. Semua brand juga tentunya akan ikut menaikan harga produk mereka. Contohnya seperti fingerprint sensor. Sebelum fingerprint sensor diadopsi, harga produk bisa ditekan. Namun ketika fingerprint sensor diadopsi, semua produk jadi naik harganya.
Tidakkah peraturan TKDN itu menyulitkan bagi Infinix untuk melebarkan sayapnya di Indonesia?
Kami lebih dahulu hadir di Afrika dan Kami senang bisa hadir di sini. Sungguh sulit untuk bermain di Afrika tapi kita punya pangsa pasar 80-90{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} di sana. Jadi kenapa tidak, jika kita bisa bermain di Afrika yang sulit, kita bermain di Indonesia yang lebih baik peraturannya.
Afrika punya peraturan super sulit. Dibandingkan dengan Afrika, Indonesia lebih baik. Aturan TKDN itu saya rasa baik. Karena saya tahu pemerintah ingin membawa konten lokal untuk memberikan keuntungan bagi banyak orang.
Seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, Kita ikutin aturan. Industri ponsel sangat besar. Semuanya butuh proses bagi pemerintah untuk mencapai yang mereka inginkan. Teknisi Kami sudah ada di Indonesia untuk membantu audit pemerintah. Setelah dicek pemerintah, Infinix sudah mencapai tingkat TKDN lebih dari 20{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}.
Apakah Infinix berencana meluncurkan produk selfie ke Indonesia?
Kami berencana untuk mengikuti tren produk selfie. Ponsel selfie mengharuskan kita untuk membuat produk yang langsing, kamera yang bagus, juga sekarang ditambah fitur sensor sidik jari. Oleh karena itulah kita akan bawa produk selfie kita tapi tidak dalam waktu dekat ini.
Kami ingin tahu pendapat Anda tentang teknologi Virtual Reality. Kini beberapa brand sudah mulai bermain di perangkat VR. Apakah Infinix tertarik menuju ke sana?
Virtual Reality? Kami mengikuti pasar saja. Di Cina sendiri belum terlalu populer. Teknologi ini masih baru dan hanya beberapa brand besar yang membuatnya. Baru sedikit dari konsumen yang berfikir ini ada manfaatnya. Saat ini masih terlalu dini.
Bagaimana Infinix melihat pasar tablet di Indonesia?
Pasar tablet di Indonesia. Kuantitasnya besar tapi persaingannya sangat keras. sudah banyak pemain di pasar tablet. Jadi seperti yang sudah sering Kami katakan, Kami masih menunggu apa yang akan terjadi di segmen ini.
Bisakah Anda ceritakan kepada Kami, selain berjualan produk, ada aktivitas lain yang dilakukan Infinix di Indonesia?
Selain menjual produk di Indonesia, Kami punya banyak sekali kegiatan. Seperti road show ke kampus, gathering dengan blooger dan X-Fans (komunitas pengguna ponsel Infinix), bahkan Kami mengucurkan beasiswa di beberapa kota. Aktivitas Kami sebenarnya banyak sekali baik di online maupun offline. Lalu
Data Personal
Nama Lengkap : Marcia Sun
Tempat, Tanggal Lahir : Chengdu, 13 Agustus 1986
Kebangsaan : Tiongkok
Almamater : Dalian Maritime University, Tiongkok
Fakta :
- Sebelum menjadi Country Manager Regional ASEAN bagi Infinix, ia bekerja selama empat tahun delapan bulan di Shanghai Longcheer Communication Technology Co., Ltd.
- Marcia Sun punya pengalaman menjadi sales dan marketing di negara-negara Eropa, Rusia, dan Asia Tenggara.