Layanan Digital Merevolusi Ekonomi

Rp 1.800 triliun
Hingga akhir tahun 2014, keberadaan ponsel cerdas baru sekitar 30 persen dari 60 jutaan ponsel impor. Kini, dengan rangsangan layanan 4G LTE, jumlah impor ponsel cerdas sudah lebih dari 46 persen, dan produksi ponsel dalam negeri mulai muncul.

Pasar ponsel di Indonesia terbesar di Asia Tenggara,mencapai 70 jutaan unit dengan nilai 3,2 miliar dollar AS. Namun menurut beberapa pengamat, besaran nilai impor ponsel hampir dua kali lipatnya, sekitar enam miliar dollar AS termasuk selundupan.

Beda dengan pertumbuhan 3G yang terseok-seok selama hampir sepuluh tahun, teknologi 4G LTE di Indonesia boleh bersorak karena ruang pertumbuhan yang sangat baik. Apa pun keperluan industri disiapkan pemerintah dari penataan frekuensi untuk 4G, sampai kemungkinan mengubah peraturan yang menghambat pertumbuhan industri.

Kegairahan ini pun menular kepada masyarakat, sehingga migrasi dari 2G tidak ke 3G dulu tetapi langsung ke 4G. Masyarakat mulai memanfaatkan OTT (over the top) untuk layanan suara dan SMS lewat misalnya WhatsApp (WA), Line dan Telegram yang berbasis data.

Pelanggan tidak lagi kirim-kiriman SMS dan menelepon lewat operator, walau suara WA masih belum bagus, namun “gratis”. Data yang kencang juga membuat masyarakat nyaman dalam melakukan belanja online, sehingga pertumbuhan e-commerce sangat menjanjikan.
Data pemerintah menyebutkan, tahun lalu nilai transaksi e-commerce untuk belanja daring mencapai 12 miliar dollar (sekitar Rp 167 triliun) akan tumbuh menjadi 130 miliar dollar (sekitar Rp 1.800 triliun) pada tahun 2020. Itu sebabnya Presiden Joko Widodo senang hati ketika meresmikan layanan 4G LTE Jumat (11/12) pekan lalu di Gedung Gajah Jakarta, dengan menulis pernyataan “Revolusi Digital, Merevolusi Ekonomi Indonesia”.

Presiden tahu bahwa layanan 4G bisa merangsang pertumbuhan ekonomi kreatif, dan itu didukung semua operator, kecuali Sampoerna Telecom yang belum tampak geliatnya. Pelaksanaan BON (Belanja Online Nasional) selama 3 hari pekan lalu merupakan satu contoh kegairahan belanja lewat daring, yang pertumbuhannya dari hari ke hari sangat pesat, dengan pemain yang makin bertambah. (Moch S. Hendrowijono)

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled