Ribuan base transceiver station (BTS) 4G dan pengoperasian Satria-1 (Satelit Republik Indonesia-1), diresmikan Presiden Joko Widodo dari Kabupaten Kepulauan Talaud, Kamis (28/12), saat berkunjung ke Provinsi Sulawesi Utara. Adanya BTS 4G, membuat desa 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) bisa memperoleh informasi melalui internet.
Peresmian stasiun bumi Satria-1 yang berada di Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa, sementara peresmian BTS di Bowombaru, Melangue Timur, Kepulauan Talaud, semua di Sulawesi Utara.
Peresmian keduanya serentak itu dilakukan dengan hubungan lewat video jarak jauh di berbagai titik. Kementerian Kominfo lewat BLU (badan layanan umum) Bakti (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) membangun BTS dalam dua tahapan.
Sebanyak 4.988 BTS dari total target 5.618 BTS telah beroperasi hingga Desember ini, dan masih ada 630 BTS yang lokasinya di Papua, yang pembangunannya terus disegerakan. Kondisi alam di Papua diakui presiden sangat sulit, untuk keamanannya juga perlu didampingi.
Menurut Jokowi, ia sudah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar pembangunan BTS tersisa didampingi aparat keamanan. Dikatakannya, ia mendapat janji Menkominfo Budi Arie Setiadi, pembangunan ratusan BTS itu selesai di semester pertama 2024.
Pembangunan BTS 4G, kata Budi Arie, merupakan upaya mempercepat pemerataan konektivitas digital dengan membangun infrastruktur digital, utamanya di daerah 3T. Ini langkah nyata mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia dan mewujudkan pemerataan telekomunikasi hingga pelosok negeri.
Adanya akses internet menjadikan pelayanan publik yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat lebih optimal dalam menjangkau masyarakat. “Masyarakat di daerah 3T dapat merasakan manfaat dari beroperasinya BTS, sehingga tidak ada lagi kesenjangan digital di Tanah Air,” tutur Budi.
Satria operasi tahun ini
Pembiayaan pembangunan BTS 4G bersumber dari APBN dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berupa dana USO (universal service obligation – kewajiban layanan sama) yang dikelola Bakti Kementerian Kominfo. Mempercepat pemerataan infrastruktur digital, Bakti Kominfo melanjutkan kontrak kerja dengan mitra terdahulu untuk operasional BTS 4G di daerah 3T.
Direktur Utama Bakti, Fadhilah Mathar menyatakan telah berhasil merampungkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi dan Informasi (WPUTI). “Satria-1 juga beroperasi dan menjangkau fasilitas layanan publik mulai akhir tahun 2023,” ujarnya.
Hingga tahun 2020 BTS dibangun di 1.682 lokasi sebagai tahap pertama, yang seluruhnya sudah dimigrasikan ke teknologi telekomunikasi generasi keempat (4G). Tahap kedua, 5.618 BTS dibangun dalam dua fase, sebanyak 4.112 lokasi pada 2021 dan 1.506 lokasi sebagai fase kedua di tahun 2022.
Dari sejumlah target 5618 BTS itu, sebanyak 4.990 BTS telah beroperasi dengan baik sementara sisanya untuk 628 lokasi masih tertunda. “Penundaan akibat situasi keamanan dan kesulitan mobilisasi material ke lokasi,” kata Menkominfo Budi Arie memberi alasan.
Dari pembangunan yang difokuskan di daerah 3T itu, 76% berada di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, sisanya di sebagian Kalimantan, Sulawesi