WWW.SINYALMAGZ.COM – Berakhirnya KTT Group of Twenty (G20) di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022, menghasilkan 52 poin “Deklarasi Pemimpin G20”, yang disepakati seluruh peserta. Dari 8 poin yang berkaitan dengan isu pemberdayaan perempuan dan kesertaan gender, satu merupakan rekomendasi aliansi G20 Empower. Deklarasi menyatakan, G20 akan terus memberi dukungan penyelenggaraan pada isu pemberdayaan perempuan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga memandang ada kemajuan penting pada deklarasi G20. Baru kali ini G20 menyepakati dan berkomitmen pada pemberdayaan perempuan, dalam pernyataan utuh. Hal itu tertuang dalam butir komitmen ke-46 pada Deklarasi Pemimpin G20 di Bali.
Butir itu mencatatkan, perempuan dan anak-anak perempuan menerima dampak Covid-19 dan berbagai krisis lainnya begitu dalam. Pemerintah negara anggota G20 sepakat menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai inti upaya pemulihan infklusif dan pembangunan berkelanjutan.
Implementasi the G20 Roadmap Towards and Beyond the Brisbane Goal mendorong inklusi keuangan dan akses pada teknologi digital. Ini menjawab ketimpangan distribusi industri kerja dalam negeri dan pemeliharaannya, baik yang berbayar ataupun tidak. Terutama mengakhiri jurang ketimpangan sistem pengupahan/pembayaran berbasis gender.
G20 pun komit mengeliminasi kekerasan berbasis gender, peningkatan layanan pendidikan, pengasuhan, kesehatan dan sosial, serta mengatasi stereotype gender.
Pemerintah negara anggota G20 akan melanjutkan upaya mendorong akses yang setara bagi perempuan dan anak-anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Termasuk partisipasi dalam pendidikan STEM, kewirausahaan perempuan dalam UMKM dan untuk dapat mengakses posisi kepemimpinan.
Nasib perempuan
Didorong juga peningkatan kualitas hidup perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas. Pemerintah negara G20 menyambut baik kerangka kerja Aliansi Empower dan keterlibatan konstruktif dalam forum G20.
G20 menyambut dan mendukung penyelenggaraan konferensi tingkat menteri tentang pemberdayaan perempuan dalam forum G20 tahun depan dan masa mendatang.
Bintang menegaskan, ditetapkannya komitmen kepala negara terkait pemberdayaan dalam butir tersendiri, menunjukkan perhatian G20 pada nasib perempuan. Negara-negara anggota G20 menempatkan perempuan dan anak sebagai inti pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Mereka juga berkomitmen membangun arsitektur perekonomian global yang bertitik tolak kesetaraan dan penghapusan ketimpangan. Baik dalam distribusi kerja domestik dan pengasuhan maupun ketimpangan.
Kata Chair G20 Empower Yessie D Yosetya, pihaknya mempercepat kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan di sektor swasta. Peletakan isu pemberdayaan perempuan hingga kesetaraan gender menjadi salah satu prioritas KTT G20 Presidensi Indonesia.
UMKM dan Startup
Sementara itu, Co-Chair G20 Empower, Rina Prihatiningsih bilang, ada total 8 dari 52 butir atau 15% isi deklarasi yang membahas mengenai isu ini, kenaikan signifikan dari Presidensi G20 di Italia yang 8%.
Tujuh poin lainnya, penerapan pendekatan One Health, mengintensifkan penelitian mengenai ilmu dan teknologi pangan. Selain meningkatkan kapasitas di sepanjang rantai pasokan pangan, khususnya perempuan, pemuda, petani kecil, petani marjinal, serta nelayan.
Kolaborasi internasional didorong mengembangkan keterampilan digital dan literasi digital andal, memanfaatkan dampak positif transformasi digital, terutama bagi perempuan, anak perempuan, dan orang-orang dalam situasi rentan.
Meningkatkan produktivitas, membuka potensi ekonomi masa depan, khususnya bagi UMKM, termasuk start–up. Dipastikan tak ada yang tertinggal saat transformasi digital yang melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk pemuda, perempuan, sektor bisnis, lembaga audit, parlemen, ilmuwan, dan buruh.
Tidak kurang dari 150 peserta hadir langsung pada Sherpa Meeting ke-4 G20 Presidensi Indonesia. Mereka dari negara-negara anggota G20. Argentina, Australia, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Rusia, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikan, Uni Eropa, Meksiko, Arab Saudi, Kanada, China, dan Brazil.
Pertemuan terbatas dihadiri perwakilan semua working groups G20, termasuk aliansi G20 Empower sebagai bagian dari Sherpa. (*)