Interview: Usun Pringgodigdo, GM Mobile Phone Division Polytron

Apa yang membuat Polytron percaya diri bersaing dengan brand global?

Kita sudah punya pengalaman di pasar elektronik. Persaingannya juga sama. Merek-merek global untuk TV, Kulkas, dan AC juga sama banyaknya di Indonesia. Nanti belajar dari pengalaman-pengalaman itu akan kita ramu untuk produk smartphone kita.

 

Fira OS jadi pembeda ponsel Polytron dengan ponsel lainnya. Sudah berkembang sejauh mana sistem operasi ini sejak pertama kali diluncurkan?

 

Fira OS akan coba disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Misalnya, masyarakat kita senang video, musik, games, nanti kita akan coba perdalam lagi untuk memberikan aplikasi yang cocok.

 

 

Apa dampak perkembangan teknologi jaringan 4G bagi Polytron sendiri?

 

Jaringan 4G itu makin lama speed-nya makin tinggi. Kemudian teknologi itu makin lama makin murah sehingga produk-produk teknologi jadi lebih terjangkau konsumen Indonesia. Pasarnya tentu akan jadi besar. Logikanya kalau kuenya makin besar, otomatis kesempatannya akan tambah besar.

 

Terus dari sisi konten, kalau punya kecepatan tinggi tentu ada konten yang bisa dikembangkan. Konten-konten ini menjadi salah satu hal yang penting, karena Fira OS dan aplikasi-aplikasi pendukung di dalamnya melihat ini sebagai sebuah opportunity juga.

 

Apakah harga produk ponsel 4G masih jadi pertimbangan konsumen untuk membelinya?

 

Kalau menentukan harga itu tergantung kompetisi. Kalau pasarnya makin kompetitif, otomatis harganya makin berkompetisi dan konsumen diuntungkan. Sekarang harga ponsel 4G di pasaran sudah di level harga satu juta ke bawah.

 

Kalau tahun lalu masih di atas satu juta. Tapi kita bisa lihat, harga rendah itu ada batasnya. Tidak mungkin akan terus turun ke bawah dengan jaminan kualitas bagus. Ada kualitas ada harga.

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled