Instagram Jejaring Sosial Paling Banyak Menimbulkan Dampak Negatif?

SINYALMAGZ – “Jejaring sosial?? We can do it everything.” Kata-kata ini mungkin sangat cocok dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Bagaimana tidak, situs jejaring sosial yang marak belakangan ini seperti Facebook, Twitter, Snapchat, ataupun YouTube adalah produk-produk teknologi yang kini sedang digemari banyak kalangan.

Dengan layanan-layanan tersebut, kita dapat berkomunikasi dengan teman lama, memperluas jaringan pertemanan, ataupun sekedar mengetahui keadaan atau status teman atau kerabat.

Perkembangan tekhnologi yang semakin modern dan canggih ini memang memberikan manfaat. Namun sayangnya, jika digunakan secara berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi para penggunanya.

Sebagaimana yang dilansir CNET, sebuah study yang digagas oleh The Royal Society for Public Health Movement bersama Young Health Movement ini menyebutkan bahwa Instagram tercatat sebagai jejaring sosial paling banyak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental penggunanya.

Menurut penelitian tersebut, posisi Instagram berada di atas Snapchat, Facebook, Twitter, dan juga YouTube.

Dan dari hasil penelitian tersebut juga terungkap bahwa postingan-postingan yang mengumbar gaya hidup mewah di Instagram, dinilai menjadi salah satu pemicu utama yang bisa mendorong pola pikir pengguna dan berujung pada kerusakan mental.

Shirley Cramer, selaku CEO Young Health Movement, mengungkapkan:

“Konten-konten tersebut muncul dengan persepsi yang berbeda dari kondisi ekonomi pengguna. Misalnya, ia melihat posting teman-temannya sedang berpesta atau berbelanja, sedangkan ia tidak bisa melakukan hal tersebut. Situasi ini, bisa memicu kondisi psikologis yang negatif. Seperti rasa khawatir, kecemburuan sosial, dan yang terparah adalah depresi lantaran tidak bisa melakukan seperti yang teman-temannya lakukan.”, papar Shirley.

Lebih lanjut, jika konten-konten yang tersebar di Instagram tersebut tidak dapat dikontrol, maka akan semakin banyak “korban” yang mengalami hal serupa.

“Ini bisa menciptakan kesenjangan sosial di dalam dunia digital. Bahayanya, yang paling banyak mengalami fenomena ini adalah generasi millenial.”, tambah Shirley menjelaskan.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled