sinyal.co.id
Masyarakat kalangan bawah masih banyak yang belum terakses oleh layanan keuangan. Data OJK menyebutkan, ada sekitar 78- 80 persen penduduk Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan keuangan. Namun, kebanyakan mereka sudah terakses ke layanan telekomunikasi, meski masih bersifat dasar seperti telepon dan sms.
Atas dasar itulah, hari ini Indosat Ooredoo menghadirkan secara resmi layanan keuangan mobile di Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (3/2), sebuah pusat pelelangan ikan nelayan terbesar di wilayah Sulawesi Utara. Diberi nama Dompetku Nusantara, lewat layanan ini pengguna tak perlu lagi datang ke bank yang terbatas jam kerjanya, karena beragam layanan keuangan bisa diakses langsung lewat ponsel.
Ada empat layanan keuangan yang bisa dilakukan yaitu tabungan, asuransi, kredit dan investasi. Tiap layanan akan disediakan oleh mitra seperti Bank Sulut, Adira Insurance, WOM Finance dan BNP Paribas Asset Management yang sudah melakukan kerjasama. Indosat hanya berperan sebagai penyedia platform sistem dan teknologinya. Semua layanan tersebut diharapkan bisa meningkatkan literasi dan akses layanan keuangan di Indonesia.
Layanan ini menyasar masyarakat berpenghasilan rendah dan belum tersentuh layanan keuangan, seperti petani, nelayan dan pedagang kecil. Karena itu, dalam pemakaiannya cukup menggunakan ponsel sederhana, yang hanya bisa telepon dan sms. Basis pemakaian adalah lewat sms atau UMB dengan kode *789#. Sementara aplikasi untuk smartphone juga dibuat sederhana agar tetap bisa mengakses lewat sistem UMB tadi. Hal ini untuk mengantisipasi jika koneksi data tidak tersedia atau kuota data pemakainya habis.
Layanan Dompetku Nusantara saat ini baru bisa dinikmati di wilayah Sulawesi Utara. Sementara wilayah lain akan menunggu kesiapan rekanan setempat.
Sebagai pengganti bank, nantinya pelanggan hanya perlu bertransaksi dengan mitra yang sudah ditunjuk Indosat, tentunya dengan jam kerja yang lebih fleksibel karena biasanya memakai outlet Indosat Ooredoo yang sudah eksis. Indosat sendiri menyediakan ekosistem yang membuat semua layanan berjalan lancar.
Menurut Randy Pangalila, Group Head Mobile Financial Services (MFS) Indosat Ooredoo, layanan ini mempunyai tiga pilar utama yaitu ekosistem, adopsi dan kemampuan. Karena itu, ketiganya disiapkan agar benar-benar bisa digunakan saat sudah diluncurkan di masyarakat.
“Kalau tahun lalu itu pengembangan infrastruktur, tahun ini kami ingin jadikan year of revenue,” ujarnya dalam acara media briefing di Manado, 2-4 Februari 2014.
Siapkan Infrastruktur
Indosat sendiri sudah menyiapkan infrastruktur mereka jauh hari, agar bisa melayani lonjakan trafik pengguna layanan baru ini. Menurut Randy Pangalila, karena ini adalah bisnis kepercayaan, maka infrastruktur yang kuat harus disiapkan. Randy mengklaim, saat ini server mereka mampu melayani 10 juta transaksi sekaligus, sementara saat ini jumlah transaksi baru mencapai 500 ribu.
Mengapa Indosat Ooredoo terlihat serius masuk ke layanan keuangan ini? Semuanya karena prospek. Bandingkan saja, dari 150 bank yang beroperasi saat ini, mereka hanya mampu menjangkau 20 persen pasar. Jumlah saluran distribusinya juga hanya 30 ribu. Sementara di Indonesia hanya ada 5 operator telekomunikasi, mampu penetrasi pasar hingga 80 persen, dengan 400 ribu jalur distribusi. Jelas, operator telekomunikasi punya harapan besar untuk melayani masyarakat yang lebih luas.
Hal kedua yang membuat Indosat Ooredoo makin percaya diri adalah lonjakan pemakai layanan uang digital Dompetku. Tahun 2014, baru ada 5.3 juta transaksi, melonjak 900 persen menjadi 42 juta hanya dalam waktu setahun. Dari jumlah transaksi sebesar itu, nilai transaksinya melonjak 1000 persen dari hanya 0.19 triliun (2014) menjadi 2.5 triliun pada akhir tahun 2015. Jumlah agen yang melayaninya juga naik 614 persen dalam waktu setahun, dari 11946 agen aktif di tahun 2014, menjadi 114713 agen di akhir 2015. Angka ini sungguh memberikan harapan agar layanan keuangan bisa lebih meluas dan merata. (Wahyu)
Terima kasih atas infonya tentang Indosat kenalkan Dompetku Nusantara, layanan keuangan lewat ponsel