Untuk memulai program riset dan aplikasi peralatan, tim seperti apa yang dibuat? Mereka terdiri dari siapa saja?
Penelitian-penelitian tentang sistem peringatan dini dan sistem-sistem penunjangnya telah dilakukan oleh secara individu atau kelompok pada lembaga penelitian seperti BPPT, LIPI dan beberapa universitas seperti STMIK STIKOM Surabaya, Universitas Serambi Mekah dan Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Mercubuana Jakarta, dan lainnya.
Individu atau kelompok peneliti seperti ini dapat didayagunakan dan disinergikan untuk membangun sistem peringatan dini nasional maupun lokal/di daerah. Untuk itu, pemerintah pusat hanya perlu membentuk tim koordinator dengan tugas antara lain membuat dan mengembangkan rancangan garis besar sistem peringatan dini nasional dan lokal, mengarahkan penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian dan universitas, dan bekerjasama dengan badan-badan nasional pengguna teknologi seperti BMKG, BAKOSURTANAL, BNPB.
Dalam tugasnya sebagai pengarah penelitian, tim nasional memulai tugasnya dengan mendata penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh lembaga penelitian dan universitas, kemudian memberikan tugas penelitian kepada lembaga penelitian dan universitas tertentu sesuai dengan yang sudah mereka lakukan sebelumnya. Penelitian-penelitian yang dibagikan tersebut merupakan penelitian yang telah direkomendasi oleh tim nasional untuk digunakan dalam sistem peringatan dini nasional dan lokal.
Konfigurasi dasar Wireless Sensor Network (WSN)
Dukungan seperti apa yang diperlukan dari pemerintah?
Agar penelitian, pengembangan, serta implementasi hasil-hasil penelitian yang selama ini telah dihasilkan dapat memberikan manfaat dan tidak sia-sia, pemerintah perlu mendukung dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan konsisten mengarahkan, mengevaluasi, dan memanfaatkan hasil penelitian yang dibuat.
Model pembiayaan bisa disalurkan melalui dana-dana penelitian yang telah dianggarkan untuk lembaga penelitian dan universitas. Jika dianggap belum memadai, pemerintah bisa menyisihkan anggaran untuk keperluan yang tak dapat dipenuhi oleh lembaga penelitian dan universitas.
Sosialisasi dan edukasi tentangnya pentingnya sistem peringatan dini ini juga perlu disampaikan pada masyarakat umum, masyarakat industri, serta siswa-siswa sekolah dasar dan menengah. Untuk menumbuhkan minat meneliti di kalangan siswa, lomba-lomba tahunan tentang sistem peringatan dini perlu diadakan. Selain dapat menghasilkan peneliti-peneliti muda, acara-acara semacam ini dapat mengumpulkan ide-ide baru yang dihasilkan oleh generasi muda.
Hal-hal apa lagi (baik bencana dan non bencana) yang dapat dioptimalkan dengan menggunakan penelitian Anda?
Di negara lain, penelitian intensif dan masif yang telah dilakukan sejak akhir tahun 1990-an telah membuat teknologi wireless sensor network sudah cukup dewasa (mature). Oleh karenanya, di negara-negara tersebut aplikasi teknologi ini telah meluas di berbagai bidang seperti pertanian, kesehatan, olahraga, industri, bangunan, transportasi, militer, dan pengamatan lingkungan. Teknologi WSN bahkan menjadi bagian penting dari teknologi IoT yang manfaatnya akan banyak kita rasakan pada waktu-waktu mendatang.
Penggunaan teknologi WSN dan IoT pada aplikasi-aplikasi tersebut telah memacu timbulnya gelombang teknologi baru seperti precision agriculture, smart building, smart home, intelligence transportation system, smart city, industrial IoT (IIOT) yang kemudian lebih dikenal sebagai Industri 4.0., dan building health monitoring.
Akhirnya, semoga kita tidak hanya menjadi penonton dan pengguna saja tetapi juga pemain di bidang ini. Sehingga potensi pasar Indonesia yang sangat besar ini tidak hanya dinikmati oleh perusahaan atau lembaga asing saja, tetapi juga oleh anak negeri.(*)